Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Agus, Begini Cara Menanggulangi Kebakaran di Permukiman Padat

Kompas.com - 29/12/2016, 20:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, memandang banyaknya kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk seperti Tambora, menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta periode mendatang.

Pada Kamis (29/12/2016) ini, Agus berkampanye di permukiman padat penduduk di Tanah Sereal, Tambora.

(Baca juga: Sudah Sambangi 44 Kecamatan, Agus Makin Semangat "Gerilya")

Dia mengatakan, mobil pemadam kebakaran akan sulit masuk karena sulitnya akses ke sana.

"Kami perlu meyakinkan ada awareness yang lebih dari masyarakat jika ada kebakaran, jadi segera langsung dihentikan di titiknya. Supaya tidak merembet terlalu jauh dan terlalu besar lagi dampaknya," kata Agus.

Ia menginginkan, nantinya Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Bencana menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) mobile di setiap lingkungan warga.

"Ini juga sekaligus untuk mengatasi jika memang akses masuk mobil pemadam sulit," kata Agus.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta dinilainya harus melakukan penataan permukiman. Hal ini, kata dia, sekaligus untuk menanggulangi kebakaran.

Kemudian, melalui penataan tersebut, warga diharapkan dapat hidup lebih sehat, lebih higienis, serta memiliki sirkulasi udara dan air yang lebih baik.

"Ini memang pekerjaan berat, tetapi Insya Allah jika kami serius dan dapat mengembangkan kreatifitas maka bisa kami lakukan," kata Agus.

(Baca juga: Agus dan Anies Berada dalam Satu Acara di Peringatan Maulid Nabi)

Selain permasalahan kebakaran, Agus melihat banyakindustri rumahan yang bergerak di bidang konveksi di Tanah Sereal.

Agus menjanjikan pemberian dana bergulir sebesar Rp 50 juta untuk setiap pelaku usaha. Hal ini, kata dia, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Kompas TV AHY: Cari Solusi Cerdas agar Kampung Pulo Tak Digusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com