Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Dukungan Segelintir Kader Nasdem untuk Anies dan Sandiaga...

Kompas.com - 02/01/2017, 07:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem tidak memberikan toleransi kepada kader yang membawa nama partainya untuk mendeklarasikan dukungan terhadap calon gubernur yang tidak sesuai dengan keputusan partai.

Hal ini juga berlaku untuk 10 orang oknum Partai Nasdem dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (27/12/2016) lalu.

(Baca juga: Nasdem Akan Beri Sanksi Kader yang Deklarasi Mendukung Anies-Sandi)

Mereka bahkan menjanjikan 300.000 dukungan untuk Anies-Sandi yang berasal dari kader dan simpatisan Partai Nasdem lainnya.

Penggunaan nama Partai Nasdem begitu kental dalam deklarasi itu. Spanduk kegiatan itu bahkan berisi tulisan "Deklarasi Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Jaktim Dukung Anies-Sandi".

Sebagai bentuk dukungan secara simbolis, 10 kader itu melakukan aksi melepas kemeja kotak-kotak dan baju seragam Partai Nasdem, kemudian menggantinya dengan kaus berwarna merah bergambar wajah Anies-Sandi.

Kemeja kotak-kotak ini merupakan baju ciri khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

"Alhamdulillah, saya sangat senang. Apalagi karena Jakarta Timur termasuk lumbung suara yang cukup besar, jadi ini seperti mendapatkan tambahan vitamin menjelang 50 hari lagi pemilihan," ujar Sandi ketika menghadiri acara deklarasi.

(Baca juga: Terima Dukungan dari Kader Nasdem, Sandiaga Sebut Berdemokrasi Harus Menghargai Keberagaman)

Nasdem berang

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus tidak bisa menerima sikap segelintir kader tersebut.

Bestari mengatakan, dia bukannya tidak menghargai perbedaan pilihan kader Partai Nasdem. Menurut dia, semua memiliki hak pribadi untuk menentukan cagub dan cawagub pilihan.

Namun, dia tidak bisa memberi toleransi terhadap penggunaan nama Partai Nasdem dalam kegiatan tersebut.

Sebab, DPW Partai Nasdem DKI Jakarta tidak pernah menginisiasi kegiatan tersebut di tingkat kecamatan dan kelurahan.

Apalagi, deklarasi tersebut bertentangan dengan sikap partai selama ini yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

"Mana bisa ada deklarasi di atas deklarasi? Kita sudah deklarasi dukung Ahok kok," ujar Bestari.

Halaman:



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com