TANGERANG, KOMPAS.com - Proses belajar mengajar di SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan terganggu karena enam ruang kelas tertimpa longsoran tanah dan turap, Kamis (5/1/2017). Sekolah membagi waktu para murid untuk masuk pagi dan siang.
Untuk siswa yang masuk pagi, kelas delapan dan sembilan masuk mulai pukul 07.00-12.00 WIB. Sementara untuk kelas tujuh masuk mulai pukul 12.30-17.00 WIB.
Padahal bila tak terkendala, jam belajar dari pukul 07.00 WIB - 14.00 WIB.
"(Jadi) dipotong lima menit per jam pelajaran," kata Kepala SMPN 19 Kota Tangsel, Endang Hamidin, saat ditemui Kompas.com di sekolah tersebut, Senin (9/1/2017).
Endang tak menampik bahwa pembagian waktu belajar pada pagi dan siang ini merugikan jam belajar siswa. Namun, kebijakan ini merupakan jalan tengah agar proses belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan.
"Kalau ikuti kurikulum itu bisa sampai jam delapan malam," kata Endang.
(Baca: Lima Ruang Kelas SMPN 19 Tangsel Terkena Longsor)
Pembagian waktu ini direncanakan hanya dua pekan hingga enam bangunan yang tertimpa longsoran tanah dan turap kembali dapat difungsikan normal. Kini hanya tersisa 11 ruang kelas SMPN 19 Tangsel yang dapat digunakan karena ruang kelas lainnya dindingnya roboh tertimpa longsoran tersebut.
"Dua minggu lagi untuk rehab kelas," kata Endang.