Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono dan SKPD DKI Dua Kali Rapat di Kereta Wisata, Ini hasilnya

Kompas.com - 15/01/2017, 16:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah keputusan dihasilkan usai rapat pimpinan (rapim) antara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta di atas kereta wisata.

Adapun rapim dilaksanakan sebanyak dua kali ketika perjalan dari Jakarta-Yogyakarta, Jumat (13/1/2017), dan dari Yogyakarta-Jakarta, Minggu (15/1/2017).

"Kami telah melakukan rapat. Hasil rapat tersebut membahas sejumlah permasalahan di pemerintahan dan lainnya," ujar Plt yang kerap di sapa Soni.

Di bidang pemerintahan, Pemprov DKI berencana mengajukan revisi terhadap Undang-Undang 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan RI.

Soni menyampaikan, Undang-Undang itu belum spesifik memberikan kekhususan bagi Pemerintah Jakarta menjalankan pemerintahannya.

Pemprov DKI juga akan mengkaji dasar hukum guna fasiltas penertiban bidang administrasi pertanahan.

Soni juga berencana mengubah Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman RT/RW menjadi peraturan daerah (Perda).

Hal itu dilakukan guna memperkuat aturan tersebut. Di bidang pembangunan lingkungan hidup, Pemprov berupaya menanggulangi konflik pengelolaan rumah susun.

Pemprov DKI akan membuat dasar hukum berupa peraturan gubernur (Pergub) untuk pengendalian urusan konflik perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun mengenai tugas dan tanggung jawab.

Pemprov DKI juga akan mempererat komunikasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait konflik pertanahan.

Di samping itu, Pemprov juga akan fokus terhadap aturan tata ruang. Di bidang perekonomian dan keuangan, Pemprov DKI segera merampungkan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) penataan kawasan Pelabuhan Muara Angke.

Untuk pengembangan kawasan ini akan dibuat tim khusus yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemda DKI Jakarta Saefullah.

Hasil lainnya, Pemprov DKI juga akan fokus dalam pembenahan masyarakat di rumah susun dengan pengembangan industri kecil. Pemprov juga akan membuat dasar hukum dalam penggunaan ornamen budaya Betawi sebagai bentuk pengembangan ekowisata.

Di bidang kesejahteraan rakyat, Pemprov DKI melakukan efektivitas penggunaan BPJS, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial serta pengembangan boarding school di mulai dari Islamic Center.

"Dari Islamic Center dan kemudian menyusul wilayah lain. Sudah dilakukan komunikasi dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Kompas TV Raker di Kereta, Plt Gubernur DKI: Bahas 12 Hal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com