Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada AHY, Sylvi Nyatakan Tegar dan Tak Terpengaruh Kasus Bansos

Kompas.com - 20/01/2017, 17:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, mengaku sudah berbicara dengan cawagubnya, Sylviana Murni, menyusul adanya surat pemanggilan Sylvi oleh Bareskrim Polri.

Dalam pembicaraan itu, kata Agus, Sylvi tegar dan tak terpengaruh dengan pemanggilan tersebut.

Hal itu diungkapkan Agus saat ditemui di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

"Saya setiap saat berkomunikasi dengan beliau dan menyampaikan 'Mas Agus, saya tak terpengaruh. Saya tetap tegar, saya tetap tidak ada masalah karena tidak ada yang perlu saya khawatirkan. Saya akan ceritakan apa adanya'," ujar Agus menirukan ucapan yang disampaikan Sylvi kepadanya.

(Baca juga: Tema Debat soal Birokrasi, Agus Andalkan Sylviana)

Bareskrim Polri mulai menyelidiki pengelolaan dana bantuan sosial yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Kwarda Pramuka DKI Jakarta tahun anggaran 2014 dan 2015.

Terkait kasus tersebut, Bareskrim memanggil Sylvi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kwarda Pramuka DKI Jakarta periode 2013-2017.

Sylvi diketahui sudah memenuhi panggilan Bareskrim hari ini. Agus menilai, penyelidikan polisi terhadap pengelolaan dana bantuan sosial kepada Kwarda Pramuka DKI Jakarta itu kental aroma politik.

Ia bahkan menganggapnya sebagai sesuatu yang mengada-ada. Kendati demikian, Agus menyatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan.

Sebab, dengan cara itu, Agus yakin Sylvi akan dapat membuktikan bahwa ia tak bersalah.

"Saya dan Mpok Sylvi akan tetap fokus dengan strategi kami untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat Jakarta. Waktunya tinggal sedikit lagi ampai dengan 15 Februari," ucap Agus.

(Baca juga: Bareskrim: Pemeriksaan Sylviana untuk Klarifikasi Dokumen)

Kompas TV Sylviana Murni Diperiksa Terkait Hibah Dana Bansos DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com