Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan CPNS Pancing Pelakunya hingga Masuk Kantor Polisi

Kompas.com - 22/01/2017, 14:16 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - L (36), penipu dengan modus meloloskan orang dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ditangkap polisi pada Sabtu (21/1/2017) malam.

L kini mendekam di tahanan Polsek Tambun, Kabupaten Bekasi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku kami amankan tanpa perlawanan, dan sampai saat ini masih diperiksa penyidik," ujar Kapolsek Tambun Komisaris Bobby Kusumawardhana, Minggu (22/1/2017).

Bobby mengatakan, kasus ini terungkap dari laporan korban berinisial B (55), warga Tangerang, beberapa pekan lalu. Pada Juli 2016, keduanya bertemu di daerah Tambun Utara untuk membicarakan proses penerimaan CPNS untuk anak korban.

Saat itu, korban menyetor uang pelicin sebesar Rp 25 juta kepada L, agar sang anak bisa lolos dalam proses CPNS. Namun, hingga akhir 2016, janji tersangka untuk menjadikan anak korban sebagai PNS tak kunjung terlaksana.

Tersangka berkelit dan selalu menonaktifkan ponselnya untuk mengecoh korban. Tidak terima ditipu, korban melapor ke Mapolsek Tambun.

Di tengah penyelidikan polisi, korban terus berusaha menghubungi tersangka. Rupanya, nomor ponsel tersangka kembali aktif. Lewat sambungan telepon, korban memancing L untuk bertemu di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. L mau dengan ajakan korban, karena diimingi akan diberi uang pelicin lagi.

Setibanya di lokasi, kata Bobby, korban membawa tersangka ke Polsek Metro Tanah Abang. Di kantor polisi setempat, korban memaki tersangka karena telah menipunya.

"Oleh petugas Polsek Tanah Abang, keduanya dilerai," jelas Bobby.

Anggota Polsek Tambun yang mendapat kabar itu, bergegas menjemput L untuk dimintai keterangan. Kasus kemudian dilimpahkan ke Polsek Tambun karena penipuannya dilakukan di Tambun. Hasil pemeriksaan sementara, L nekat menipu karena terdesak kebutuhan ekonomi.

"Pengakuan sementara tersangka, baru pertama kali menipu dan korbannya hanya ada satu, yaitu hanya pelapor saja," imbuh Kapolsek.

Hingga saat ini, kata Bobby, petugas masih menggali keterangan tersangka dan korban di kantornya. Petugas juga masih mendalami awal perkenalan keduanya sampai korban bisa ditipu pelaku.

"Soal perkenalan korban dan tersangka masih didalami. Janji pelaku adalah menjadikan korban sebagai PNS. Entah PNS di pemerintah daerah atau pemerintah pusat," terang Bobby.

Kanit Reskrim Polsek Tambun AKP Oman Suhendra menambahkan, penyidik masih mendalami pengakuan tersangka kepada korban, bahwa dia mengenal orang dalam yang bisa meloloskan seleksi CPNS.

"Sedang dicek apa betul ada orang dalam atau hanya akal-akalan tersangka, supaya korban memberi uang pelicin," kata Oman.

Oman juga menyayangkan masih ada warga yang tertipu dengan modus seperti itu. Apalagi, perkenalan keduanya baru berjalan beberapa pekan, sebelum korban menyetorkan uang pelicin.

"Seharusnya jangan mudah percaya, ditelusuri dulu identitas dan latar belakangnya. Sebaiknya warga juga mengandalkan kemampuan sendiri untuk lolos di tempat kerja yang baru," imbau Oman.

Akibat perbuatannya, L dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun. (Fitriyandi Al Fajri)

Kompas TV Penipuan PNS, Korban Diminta Serahkan Rp 45-150 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com