Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Rusun Jatinegara Barat yang Tunggak Bayar Sewa lalu Dapat Bantuan

Kompas.com - 24/01/2017, 14:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Cukup banyak warga relokasi yang tinggal di Rusun Jatinegara Barat (RJB) di Jatinegara, Jakarta Timur, menunggak pembayaran sewa rusun. Namun, tunggakan sebagian dari mereka dilunasi karena mendapat bantuan dari sejumlah pihak.

Salah satunya adalah Warsiti (53), warga lantai 4 Blok A Rusun RJB. Eks warga Kampung Pulo tersebut punya tunggakan sewa rusun selama 7 bulan. Namun, sekitar November 2016, seluruh tunggakannya sudah dilunasi.

"Alhamdulillah ada orang yang nolongin ibu, tetapi enggak tahu dari mana," kata Warsiti, saat berbincang dengan Kompas.com, di Rusun RJB, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).

Padahal, unit hunian tempat tinggalnya di rusun tersebut sudah diberi segel merah oleh pengelola karena menunggak. Akhirnya, setelah dapat bantuan pelunasan, segel tersebut dicabut.

Jika tidak ada yang melunasi tunggakannya, Warsiti mesti membayar Rp 2.100.000 dari biaya sewa Rp 300.000 per bulan yang dikali 7 bulan masa tunggakan. Warsiti punya alasan tidak mampu membayar sewa rusun.

Wanita paruh baya itu hanya mengandalkan penghasilan dari suaminya yang merupakan perajin tas pancing. Usahanya dibuka di dalam unit rusun tersebut. Satu tas dijual dengan harga Rp 25.000. Penghasilan suaminya tidak menentu, sehari kadang hanya laku lima tas.

"Saya sendiri ibu rumah tangga," ujar Warsiti.

Hairul (41) juga salah satu penunggak di Rusun RJB yang dibantu dalam pelunasan biaya tunggakan sewa rusun. Pria yang berhenti bekeja dari tukang ojek karena sepeda motornya ditarik dealer itu mengaku tidak mampu membayar sewa rusun.

"Bulan keempat saya tinggal di sini, motor saya ditarik dealer. Bulan keenam, saya mulai mandek, enggak bisa bayar lagi," ujar Hairul.

Hanya istrinya yang sekarang bekerja, yakni sebagai penjaga toko di Jatinegara. Hairul sendiri baru dua minggu belakangan memulai usaha jualan air mineral galon.

"Usaha galon baru jalan dua minggu, uangnya buat anak aja biar bisa jajan," ujar Hairul. (Baca: Puluhan Penghuni Rusun Jatinegara Barat "Nunggak" Bayar Sewa)

Dirinya mensyukuri ada pihak yang melunasi biaya tunggakan sewa rusunnya hingga sembilan bulan itu. Padahal, unit hunian tempat tinggalnya sudah dipasangi segel merah oleh pengelola.

"Kalau saya alhamdulillah namanya dibantu. Terus terang saya dalam keadaan kejepit banget. Jangan sampai diusir dari rusun. Mau tinggal di mana lagi," ujar Hairul.

Masani, juga warga Rusun RJB, mengungkapkan hal senada. Perempuan berusia 67 tahun itu juga kesulitan untuk membayar sewa rusun, dan sudah menunggak pembayaran selama enam bulan. Setelah direlokasi dari Kampung Pulo, Masani berharap sang menantu yang bekerja sebagai juru parkir di Jatinegara bisa membayar sewa rusun.

Namun, malang, setelah pindah ke rusun, sang menantu justru menganggur.

"Untungnya sekarang sudah kerja lagi mantu saya. Sudah sebulan ini mulai kerja lagi," ujar Masani.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com