Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pernak-pernik Imlek Raup Rp 5 Juta-Rp 10 Juta Per Hari

Kompas.com - 25/01/2017, 07:33 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –  Jelang perayaan Tahun Baru China atau Imlek pada Sabtu (28/01/2017), penjualan pernik-pernik Imlek mulai mengalami peningkatan.

Di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat misalnya, dalam sehari pedagang mengaku bisa meraup penghasilan jutaan rupiah.

"Rata-rata Rp 5 juta setiap hari," ujar Muslim (61), salah satu pedagang pernak-pernik di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, kepada Kompas.com, Selasa(24/01/2017).

Bahkan, lanjut Muslim, omzetnya per hari bisa naik dua kali lipat, yaitu Rp 10 juta saat sedang ramai. Menurut dia, pada akhir pekan biasanya warga Tionghoa ramai mengunjungi kiosnya.

Hal senada diutarakan pedagang lain, Antoni. Pria berusia 28 tahun ini mengaku bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp 8 juta saat sedang ramai.

GARRY ANDREW LOTULUNG Pedagang pernak-pernik Tahun Baru China atau Imlek di Pasar Glodok di kawasan Pecinan Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (25/1/2017). Aktivitas ekonomi di Pasar Glodok menunjukkan peningkatan dan para pedagang sudah menjajakan berbagai kebutuhan perayaan menjelang Imlek 2568 pada 28 Januari 2017.
Besarnya penghasilan penjual tak lepas dari beberapa produk pernak-pernik yang dibanderol dengan harga tinggi. Contoh saja lampion. Menurut Antoni, satu lampu khas China itu dijual seharga Rp 750.000.

"Ada juga pohon angpao atau sakura. Harganya itu Rp 1,5 juta untuk ukuran tinggi pohon 2 meter," tutur Antoni.

Meski begitu, pria yang sudah berdagang pernak-pernik selama 6 tahun itu menyatakan, dalam sehari pernah mendapatkan Rp 3 juta saat sedang sepi pembeli.

Sementara itu, bila dibandingkan dengan penjualan tahun yang lalu, baik Muslim dan Antoni mengaku omzet penjualannya tidak jauh beda. Hal ini, berarti nilai penjualan mereka tidak mengalami kenaikan dan penurunan.

(Baca: Jelang Imlek, Ini Pernak-Pernik yang Ramai Diburu Pembeli)

GARRY ANDREW LOTULUNG Pedagang pernak-pernik Tahun Baru China atau Imlek di Pasar Glodok di kawasan Pecinan Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (25/1/2017). Aktivitas ekonomi di Pasar Glodok menunjukkan peningkatan dan para pedagang sudah menjajakan berbagai kebutuhan perayaan menjelang Imlek 2568 pada 28 Januari 2017.
Pedagang musiman

Perayaan Imlek yang diadakan setahun sekali memang telah membawa keberuntungan bagi para pedagang musiman. Tak hanya bagi penjual dalam kota Jakarta, tetapi juga luar daerah Jakarta.

Bahkan dari hasil penelusuran Kompas.com diperoleh informasi, mayoritas pedagang pernak-pernik Imlek di Jalan Pancoran, Glodok berasal dari Sumatera.

"Ini semua pedagang  mayoritas datang dari Palembang," ucap Yeni, salah satu pedagang  aksesoris Imlek di kawasan tersebut.

Walaupun demikian, tambah Yeni, ada juga satu dua pedagang yang berasal dari daerah lain. Adapun Yeni sendiri berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.

(Baca juga: Petak Sembilan, Pecinan Jakarta yang Bersolek Menjelang Imlek...)

Kompas TV Penjualan Pernak-Pernik Imlek Meningkat 100%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com