Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandeng, Imlek, dan Keberuntungan...

Kompas.com - 27/01/2017, 07:05 WIB
Friyanka Tambunan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kalangan awam, perayaan Imlek biasa dikenali dengan tebaran warna merah di berbagai tempat. Adapun mereka yang merayakan Imlek punya sejuta harapan untuk tahun yang dijelang lewat beragam tradisi dan kelengkapannya, termasuk bandeng jumbo.

Tahun baru China atau lebih biasa dikenal sebagai Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting bagi orang Tionghoa. Tahun baru dianggap menjadi titik permulaan yang menentukan nasib dan kehidupan mereka dalam setahun ke depan.

Warna merah, misalnya, dalam budaya China diartikan sebagai simbol keberuntungan atau keselamatan untuk menyongsong tahun baru. Kelengkapan lain, termasuk bandeng, juga punya arti dan makna tersendiri dalam perayaan Imlek.

“Enggak tahu ya (kenapa ada tradisi bandeng), dari (saya) kecil sudah ada pas Imlek. Katanya sih itu simbol banyak rezeki buat tahun ke depan,” kata Imanuel, warga keturunan Tionghoa di Bogor, Jawa Barat, yang masih masuk kategori generasi milenial, Selasa (24/1/2017).

Menurut Imanuel, ibunya biasa membeli ikan bandeng pada satu hari sebelum perayaan Imlek. Ikan ini, lanjut dia, akan dimasak bersama bumbu tumisan sayur yang terasa asam manis.

Dari akulturasi sampai bahasa

Alwi Shahab dalam buku "Saudagar Baghdad dari Betawi" menengarai, kehadiran bandeng yang menjadi salah satu tradisi Imlek di kawasan Jabodetabek merupakan perpaduan budaya China dan Betawi.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Pembeli sedang menawar ikan bandeng jumbo di Pasar Bandeng Rawa Belong.

Salah satu jejak akulturasi yang masih terlihat sampai sekarang, pembeli bandeng menjelang Imlek tak hanya warga keturunan Tionghoa. Rojali, salah satu pedagang bandeng di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, orang Betawi juga punya tradisi soal ikan ini.

"Ada tradisi antaran (bandeng jumbo) dari (calon) menantu untuk mertua. Makin besar (yang diantar), harapannya makin banyak rezeki," ujar Rojali saat ditemui di lapak dagangannya di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (25/1/2017).

Dalam tradisi Betawi, ikan bandeng yang menjadi antaran bukanlah ikan yang sudah dimasak, melainkan satu ekor utuh yang masih segar. Di buku Alwi, dia bahkan bertutur bahwa ukuran bandeng yang dibawa calon menantu ke calon mertuanya bisa menentukan kelanjutan perjodohan.

(Baca juga: Mendadak Bandeng di Rawa Belong)

Namun, Rojali mendapati dagangan dadakannya setiap menjelang Imlek ini pun tak hanya dibeli warga keturunan China. Menurut dia, orang Betawi juga punya tradisi memberikan antaran bandeng jumbo untuk mertua, setiap kali musimnya tiba.

Selain diduga berasal dari akulturasi budaya, kehadiran ikan bandeng di perayaan Imlek juga punya rujukan ke bahasa China. Dalam bahasa itu, kata ikan memiliki nada baca yang sama dengan berlimpah, yu.

Itu kenapa, sajian ikan hampir selalu ada di perayaan Imlek, tak melulu bandeng. Deliusno, wartawan yang juga keturunan Tionghoa, bahkan menyebut ada masakan ikan yang hanya dia santap bersama keluarga besarnya pada malam menjelang Imlek.

"Ada masakan namanya 'gelembung ikan', itu enak sekali, tapi juga mahal," sebut Deliusno, sambil mengucapkan pula nama masakan itu dalam bahasa Mandarin, Kamis (26/1/2017).

Masakan ikan dalam tradisi Imlek merupakan satu dari 12 sajian, sebagai perlambang mata shio, zodiak Tionghoa. Lagi-lagi, tersemat harapan keberuntungan akan datang bagi setiap orang, apa pun shio-nya, pada setahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Megapolitan
Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Megapolitan
Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com