JAKARTA, KOMPAS.com - Debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada DKI 2017 dinilai lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sangat berpengaruh terhadap elektabilitas ketiga pasangan calon. Apa pengaruhnya?
Menurut hasil survei SMRC pada 14-22 Januari 2017, 88% dari 800 responden beranggapan debat merupakan cara untuk mengetahui dan menilai program kerja calon adalah penting atau sangat penting.
Responden yang menyaksikan debat cagub-cawagub yang diselenggarakan oleh KPU DKI pada 13 Januari 2017 sebanyak 62% responden. Pasangan calon yang dinilai paling baik adalah Ahok-Djarot (44%), Anies-Sandi (27%), dan Agus-Sylvi (17%).
Dari responden yang menyaksikan debat itu, sebanyak 40,1% responden akan memilih Ahok-Djarot, 26% memilih Anies-Sandi, 21% memilih Agus-Sylvi.
"Paslon nomor 2 dianggap paling baik dari sisi penyampaian gagasan, program kerja, dan paling mengerti persoalan," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2017).
Pada debat pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga di KompasTV pada 15 Desember 2016, hanya 13% responden yang menyaksikan. Ahok-Djarot dinilai unggul oleh 44% responden, Anies-Sandi 40% responden.
Sementara debat yang digelar di Net TV pada 9 Desember 2016, hanya disaksikan 21% responden. Sebanya 47% responden menilai Ahok unggul, 36% responden menilai Anies unggul.
Menurut Deni, keunggulan Ahok-Djarot dalam debat menaikkan elektabilitasnya secara sangat signifikan, meski dikontrol oleh faktor-faktor lain seperti evaluasi atas kinerja petahana dan demografi: agama, etnik, pendidikan, pendapatan, umur dan gender.
"Keunggulan Ahok-Djarot dalam debat dapat menaikkan peluang untuk dipilih 0,81 poin dan menggerus peluang memilih Agus-Sylvi 0,37 poin dan menggerus peluang memilih Anies-Sandi 0,44 poin," ujar dia.
Debat penting menurut warga DKI umumnya dan berpengaruh terhadap pilihan. Mayoritas responden (62% menonton debat pada 13 Januari) memilih 44% Ahok-Djarot,
27% Anies-Sandi, dan 17% Agus-Sylvi.
"Karena unggul debat, elektabilitas Ahok-Djarot unggul atau meningkat," ujarnya.
Dibanding survei pada Desember 2016, dukungan Ahok-Djarot pascadebat ini naik 6%, Agus-Sylvi turun 8,3%, dan Anies-Sandi naik 2%. Pascadebat, dukungan pada AHY turun, pada Ahok meningkat, Anies cenderung stabil.
Survei ini memiliki sample 800 orang, response rate 80,1%, margin of error 3,9%. dan prosedur stratified multistage random sampling. Survei atas biaya SMRC.