JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sudarto menyebut tingkat elektabilitas pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno naik secara konstan dalam tiga bulan terakhir.
Hal itu diketahui melalui hasil survei tentang Pilkada DKI Jakarta yang dirilis Median, Senin (6/2/2017).
"Dukungan untuk Anies dan Sandi terus-menerus naik karena jarang diterpa berita negatif. Ada isu Anies dilaporkan ke KPK, tetapi itu tidak signifikan," kata Sudarto di Cikini, Jakarta Pusat, Senin siang.
Dia menjelaskan, dari survei yang baru saja dirilis, hanya 3,4 persen responden yang menyoroti soal Anies dilaporkan ke KPK, sedangkan 5,6 persen responden lebih condong pada isu Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menghina Ketua MUI.
Kemudian, ada 11,8 persen responden yang menyoroti kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki, dan yang paling tinggi, 26,3 persen responden yang menaruh perhatian pada kasus dugaan korupsi oleh Sylviana Murni.
Survei Median menyasar 800 orang responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Metode pemilihan sampel dilakukan secara random dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dibiayai secara mandiri oleh pihak Median. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu 29 Januari sampai 2 Februari 2017.
Selain itu, kata Sudarto, sebanyak 35,5 persen responden menilai pasangan Anies-Sandi sebagai kandidat yang lebih mendukung gerakan keislaman terkait dengan kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki.
Sementara itu, 20,8 persen responden lain memilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Sebelumnya diberitakan, tingkat elektabilitas dalam survei Median menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dipilih oleh 29,8 persen responden, disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno 27,8 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 26,1 persen. Sebanyak 16,3 persen responden lainnya tidak memilih.