JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengatakan, dia dan cagub pasangannya, Anies Baswedan, tegas menolak reklamasi di Teluk Jakarta. Sandiaga menyadari, sikap itu memiliki sejumlah dampak.
"Memang akhirnya kami jadi gak populer dan ditinggalkan pengembang," kata Sandiaga di Berlan, Jakarta Timur, Rabu (8/2/2017).
Namun penolakan itu dikatakan telah didasari sejumlah alasan seperti keadilan. Bagi dia dan Anies, reklamasi tidak terbuka dan tidak adil serta menciderai hak masyarakat kelas menengah ke bawah di Jakarta.
"Terutama nelayan yang berjumlah puluhan ribu harus minggir dan tergusur karena pantainya diambil secara paksa dan tidak dengan sosialisasi yang baik," ujar Sandiaga.
Dia menceritakan pengalamannya melihat penggusuran di Kampung Akuarium. Dia menilai Pemprov DKI Jakarta tidak memperlakukan rakyat secara adil, beradab dan manusiawi. Berkaca dari itu dia tak mau kejadian terulang dan memutuskan menolak reklamasi.
"Kami menyatakan bahwa kalau rakyat kecil yang punya tanah sedikit diambil, sementara dibuat tanah yang banyak dikasihkan buat orang kaya akhirnya tidak ada keadilan di sini," ujar Sandiaga.
Sandiaga berjanji, bila terpilih menjadi wagub, masyarakat akan diprioritaskan dalam proses peremajaan kota. Dia akan memberikan kesempatan kepada rakyat Jakarta agar mendapatkan prioritas lahan, sehingga bisa bertahan hidup.