Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Dukungan terhadap Anies-Sandi Meningkat 9 %

Kompas.com - 09/02/2017, 10:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini berhasil meningkatkan proporsi dukungan secara signifikan.

Dalam survei yang dilakukan pada 28 Januari-4 Februari, elektabilitas Anies-Sandi sebesar 28,5 persen. Proporsi dukungan tersebut meningkat 9 persen dari 19,5 persen dalam survei 7-15 Desember 2016.

Sementara peningkatan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 3,2 persen. Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengalami penurunan 8,9 persen.

Penelusuran terhadap semua responden yang memilih pasangan Anies-Sandi pada Desember 2016, 77 persen di antaranya menyatakan tetap loyal memilih pasangan ini pada survei terakhir. Tercatat hanya 8 persen pendukung pasangan Anies-Sandi yang beralih kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Kemudian, tidak kurang 12 persen pemilih Anies-Sandi beralih kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Sementara itu, para pemilih Anies-Sandi yang berubah menjadi bimbang ada 3 persen.

Perubahan pola dukungan tidak lepas dari situasi politik yang berkembang di masyarakat dan berbagai aksi kampanye yang semakin memperjelas sosok dan komitmen mereka dalam memimpin Jakarta.

Litbang Kompas Survei Litbang Kompas - Elektabilitas Calon Gubernur DKI Jakarta

Hasil survei ini juga mengungkapkan pertimbangan responden memilih kandidat. Dari sejumlah kriteria yang disebutkan, kriteria yang populer disebutkan responden antara lain pengalaman memimpin daerah/instansi pemerintah, latar belakang pendidikan, serta reputasi dan perjalanan karier.

Semua kriteria yang disebutkan responden akhirnya tervisualisasi melalui penampilan terbuka ketika kampanye atau debat publik. Bagi responden yang hadir dalam kampanye atau menyaksikan debat, preferensi mereka untuk memilih pasangan calon semakin kuat. (Baca: Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Agus Menurun, Ahok dan Anies Meningkat)

Penampilan kandidat secara terbuka menjadi penting bagi publik untuk menilai dan mempertebal keyakinan pada sosok yang diidealkan menjadi pemimpin.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka terhadap 804 responden minimal berusia 17 tahun yang tersebar di enam kota/kabupaten di Jakarta. Responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis dari daftar pemilih tetap (DPT) DKI Jakarta.

Sumber: Litbang Kompas. Infografik: Gunawan/Luhur Survei Litbang Kompas - Elektabilitas Calon Gubernur DKI Jakarta

Survei menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (nirpencuplikan penelitian) lebih kurang 3,46 persen. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi. (LITBANG KOMPAS)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Februari 2017, di halaman 5 dengan judul "Peta Dukungan Pemilih Berubah".

Kompas TV Gaet Pemilih Muda, Anies-Sandi Gandeng Raffi-Nagita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com