Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah Kebijakan Ahok untuk Hadapi Bonus Demografi

Kompas.com - 10/02/2017, 20:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Moderator debat ketiga cagub dan cawagub DKI Jakarta, Alfito Deannova, dalam debat pada Jumat (10/2/2017) malam menanyai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, tentang kebijakan mereka menghadapi bonus demografi di Jakarta, beberapa tahun mendatang.

"Secara nasional, Indonesia akan menerima bonus demografi periode 2020-2030, suatu keadaan di mana jumlah penduduk usia kerja jauh lebih besar dari penduduk non angkatan kerja. Dampak utama dari kejadian ini adalah lapangan kerja yang perlu disiapkan bagi pendatang baru dalam pasar kerja tersebut. Sebagai calon pemimpin Jakarta, kebijakan apa yang telah anda persiapkan?" tanya Alfito.

Pertanyaan ini dijawab oleh Ahok. Menurut Ahok, bonus demografi tidak terlepas dari perdagangan bebas Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ahok menyatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi MEA.

"Kami menyiapkan dengan baik, dari sisi kesehatan, perumahan, transport. Kami provinsi pertama yang pertama menganut penangguhan kesehatan secara universal, sehingga semua yang sakit mau masuk kelas III, kami tanggung. Termasuk yang gaji-gaji UMP pun kami berikan naik kelas tidak bayar," kata Ahok.

Ahok juga menyinggung sejumlah model pelatihan dan program Paket A, B, dan C bagi warga yang belum mendapat gelar sarjana. Dia mengungkapkan, sudah sejak tahun lalu pihaknya mengalokasi anggaran Rp 18 juta bagi mahasiswa yang lulus di perguruan tinggi negeri.

"Bahkan, kami juga membebaskan PBB (pajak bumi bangunan), supaya tidak ada warga Jakarta yang entar keluar. (Nilai NJOP) Rp 1 miliar ke bawah tidak perlu bayar (pajak). Kami juga membebaskan BPHTB untuk mengurus sertifikat hak milik, enggak perlu bayar pajak sama sekali, sehingga kita akan menjadi tuan di atas provinsi, dia atas negara kita," kata Ahok.

Lebih jauh lagi, Ahok membahas pelayanan melalui BPTSP (Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Dengan berbagai kebijakan yang telah dijalankan itu, Ahok meyakini warga Jakarta siap menghadapi MEA dan bonus demografi di masa mendatang.

"Masalah pendidikan, kesehatan, dan perumahan adalah mutlak untuk menghadapi persaingan global," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com