JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta telah melaporkan dana kampanye mereka ke KPU DKI sebelum batas akhir pelaporan pada Minggu (12/2/2017) pukul 18.00 WIB.
Pasangan calon nomor satu, Agus-Sylvi, menjadi pasangan dengan dana kampanye terbesar.
"Untuk pasangan nomor urut satu, pemasukan Rp 68.967.750.000 dan pengeluaran Rp 68.953.462.051, sehingga saldo Rp 1.984.949," kata Anggota Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar di kantornya, Minggu.
(Baca juga: Laporan Dana Kampanye, Tim Ahok-Djarot Paling Banyak Sertakan Dokumen)
Dahliah mengatakan, sebelum tim Agus-Sylvi, tim Anies-Sandi telah melaporkan dana kampanyenya.
Adapun dana kampanye yang dilaporkan tim Anies-Sandi dengan besaran pemasukan Rp 65.272.954.163, sedangkan pengeluaran total sejumlah Rp 64.719.656.703. Sisanya, masih disimpan di rekening khusus.
Sementara itu, yang terakhir tiba adalah tim Ahok-Djarot. Mereka melaporkan dana kampanye dengan pengeluaran Rp 53.696.961.113 dari Rp 60.190.360.025 pemasukan.
(Baca juga: Pencalonan Cagub-Cawagub Akan Dibatalkan jika Terlambat Laporkan Dana Kampanye)
Dahliah mengatakan, nanti malam laporan dana kampanye ini akan diunggah ke situs KPU DKI agar dapat diakses publik.
Setelah itu, pihak KPU DKI akan mengaudit dana kampanye mulai dari Senin (13/2/2017) hingga 28 Februari 2017 nanti.
"Auditor ini untuk mencapai asas kepatuhan, nanti setelah selesai tanggal 28, kami terima hasilnya tanggal 1 Maret 2017 dari auditor dan kami sampaikan hasilnya ke masing-masing pasangan calon," kata Dahliah.
Kompas TV Kurang dari seminggu jelang pemungutan suara, beragam jurus pamungkas sudah dikeluarkan mereka yang akan bertarung di pilkada Jakarta. Masa kampanye yang tersisa 3 hari lagi tak disia-siakan para paslon untuk menarik simpati pemilih. Pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti dan Sylviana Murni memilih menghabiskan waktu menghadiri Istigasah Forum Lembaga Dakwah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan ini, Agus juga ikut berkomentar dan menyayangkan black campaign dan fitnah yang menyasar pada dirinya. Pada waktu yang sama, calon gubernur petahana nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat memilih blusukan ke Cakung, Jakarta Timur. Banjir akibat tidak adanya saluran air yang memadai jadi sorotan Ahok-Djarot dalam blusukan kali ini. Dalam kesempatan itu, pasangan ini juga sekaligus meminta restu warga agar bisa kembali memimpin Jakarta dan pilkada Jakarta berjalan sejuk dan aman. Sementara, Anies Baswedan yang merupakan calon nomor urut tiga mengisi kampanyenya dengan kaum difabel. Ketika ditanya terkait perubahan dukungan dari PKB Jakarta Selatan terhadap dirinya, Anies menyatakan itu adalah amanah yang akan dijaga. Padahal secara resmi, PKB sebelumnya telah solid mendukung pasangan nomor urut satu Agus Sylvi. Apapun strategi yang mereka lakukan untuk memaksimalkan sisa masa kampanyenya, yang pasti menjaga situasi politik dan menciptakan pilkada yang damai bisa jadi strategi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.