Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Terima Kasih atas Kerja Keras Partai Politik Pendukung

Kompas.com - 15/02/2017, 19:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berterima kasih kepada partai politik pendukung pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Menurut dia, keunggulan Ahok-Djarot dalam hasil hitung cepat merupakan perjuangan dari partai politik pendukung.

"Ini pasti kerja keras dari partai politik, ada Partai Golkar, PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, PPP Pak Djan Faridz ini bekerja dengan baik, juga relawan dan pendukung," kata Ahok, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017).

Selain itu, ia juga berterimakasih kepada Partai Golkar yang sudah menggelar real count. Real count yang diselenggarakan Partai Golkar ini mengandalkan para saksi dari Partai Golkar yang disebar di seluruh TPS (Tempat Pemungutan Suara) di seluruh DKI Jakarta.

Ahok menyebut terjadi gotong royong antar-partai politik untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Ini yang mau kami katakan, seolah-olah partai hanya dukung (calon) yang punya duit. Partai Golkar selalu bilang, 'Suara Golkar, Suara Rakyat' ini yang dibuktikan hari ini," kata Ahok.

Ahok mengatakan, dirinya tidak mengeluarkan biaya sepersenpun untuk menggelar real count. Kemudian dia juga mengaku tidak membayar konsultan.

Partai politik, kata Ahok, yang bekerja habis-habisan untuk mendukung Ahok-Djarot.

"Terima kasih kepada partai politik pendukung karena 3-4 bulan lalu, ada (lembaga survei) yang bilang kami hanya akan dapat 10 persen suara atau tidak lolos putaran pertama, tapi kalau lihat hasil tadi putaran pertama pun kami unggul," kata Ahok.

Hal ini berarti, masyarakat mengapresiasi kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot.

"Apa yang kami kerjakan ini benar, enggak gampang kan (elektabilitas) turun jauh kemudian naik. Kami terima kasih, perjuangan belum selesai, dan Ahok-Djarot pasti solid," kata Ahok.

Kompas TV Walau data hitung cepat belum masuk 100%, Paslon Ahok-Djarot bersyukur timnya berada diperingkat pertama perhitungan. Ahok menilai para pemilih dirinya adalah pemilih solid yang suaranya tidak akan bergeser ke kandidat calon pemimpin DKI Jakarta lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com