Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Koordinasi dengan Disdukcapil soal Data Pemilih Berusia 17 Tahun

Kompas.com - 21/02/2017, 15:14 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan, KPU DKI akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta untuk mendata pemilih-pemilih yang berusia 17 tahun pada hari pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Putaran kedua akan dilangsungkan apabila tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara 50 persen+1. Pemungutan suara putaran kedua rencananya dilangsungkan pada 19 April 2017 jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

"Untuk yang 17 tahun itu kami akan meminta data ke Dukcapil penduduk yang potensial memilih karena dia berusia 17 tahun di tanggal 19 April nanti," ujar Dahliah kepada Kompas.com di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017).

Dahliah berharap Disdukcapil memiliki data kependudukan lengkap mengenai warga yang berusia 17 tahun pada waktu tersebut. Namun, apabila data yang dimiliki Disdukcapil belum lengkap, KPU DKI tetap akan membuka pendaftaran agar mereka mendaftarkan diri sebagai daftar pemilih tetap (DPT) putaran kedua.

"Bisa saja mungkin kalau status kependudukan mereka baru diterima dukcapil, maka nama mereka belum ada. Jadi silakan mendaftar," kata dia.

Selain pemilih berusia 17 tahun, KPU DKI juga akan memasukkan pemilih yang sudah menerima surat keterangan (suket) dari Disdukcapil DKI ke dalam DPT putaran kedua. Hingga 14 Februari 2017, KPU DKI menerima data dari Disdukcapil bahwa ada 84.591 warga yang menerima surat keterangan apabila nama mereka belum terdaftar dalam DPT putaran pertama.

"Kami pada prinsipnya kalau Dukcapil menyatakan penerima suket adalah betul warga Jakarta dan mereka tercatat dalam database kependudukan, maka secara aturan perundang-undangan mereka memenuhi syarat sebagai pemilih," ucap Dahliah.

KPU DKI Jakarta saat ini masih merumuskan waktu dan mekanisme pendaftaran. Namun, syarat yang sudah pasti yakni mereka harus betul-betul terdaftar dalam DPT. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemilih ganda. (Baca: Warga yang Berusia 17 Tahun Sebelum Putaran Kedua Pilkada DKI Bisa Memilih)

KPU DKI Jakarta berharap peran aktif masyarakat untuk mendaftarkan dirinya apabila nanti KPU telah membuka pendaftaran. Sebab, KPU DKI tidak akan melakukan pemutakhiran data pemilih ke rumah-rumah jika putaran kedua dilangsungkan. Saat ini rekapitulasi manual hasil penghitungan suara masih digelar di tingkat kecamatan.

Rekapitulasi di tingkat provinsi rencananya digelar pada 25-27 Februari 2017. Sementara penetapan hasil Pilkada DKI Jakarta dan keputusan berlangsung satu atau dua putaran direncanakan pada 4 Maret 2017 apabila tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Kompas TV KPU DKI Jakarta, hari ini (19/2), akan menggelar pemungutan suara ulang di dua TPS. Bawaslu DKI Jakarta memberikan rekomendasi pemungutan suara ulang, karena menemukan adanya pelanggaran-pelanggaran. Pemungutan suara ulang akan dilakukan di TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan, dan TPS 1, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dua orang di TPS 29 Kalibata, serta dua orang di TPS 1 Utan Panjang diduga menggunakan formulir C6 milik orang lain untuk mencoblos. Ketua KPU DKI Jakarta menegaskan, petugas KPPS akan diberi pendampingan khusus, agar tak mengulangi kesalahan yang sama saat pemungutan suara ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com