Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gugat Kementerian PUPR dan Jasa Marga soal Banjir di Kolong Tol Cikunir

Kompas.com - 22/02/2017, 18:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartika Dewi dan Ibunya Siti Rimbawati, warga Bekasi, yang mobilnya tenggelam saat banjir di Kolong Tol Cikuni pada Selasa pagi, menggugat PT Jasa Marga, PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JTLLJ), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengatur Jalan Tol, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Melalui salah satu kuasa hukumnya, Akhmad Zaenuddin, Kartika mendaftarkan gugatannya pada Rabu (22/2/2017) siang. Tuntutan  tersebut terdaftar  di PN Jakarta Pusat dengan nomor 101/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.

Dalam tuntutan provisi, Kartika menuntut agar pihak Jasa Marga dan JTLLJ menyediakan dan mengoperasikan pompa penyedot air di ruas jalan tol yang rawan banjir, pemasangan kamera CCTV, lampu penerangan serta peralatan potensi bahaya. 

Pihaknya juga meminta agar tergugat menyediakan mobil derek dan mobil patroli yang beroperasi selama 24 jam. Pengacara yang biasa disapa Zae itu menjelaskan, saat kejadian, kondisi terowongan tanpa penerangan.

"Tergugat ini telah melakukan perbuatan melawan hukum yang membahayakan keselamatan dan juga merugikan penggugat. Harusnya petugas di tol tahu ada bahaya dan dalam keadaan banjir dia lakukan preventif," ujar Zae kepada Kompas.com di Pengadilian Negeri Jakarta Utara, Rabu sore.

Kartika juga menuntut ganti rugi akibat adanya kerugian materil  sebesar Rp 250 juta. Sedangkan gugatan oleh ibunya terkait kerugian imateril sebesar Rp 2 miliar. (Baca: Korban Banjir di Kolong Tol Cikunir Berencana Gugat Jasa Marga)

Selain itu, Kartika juga menuntut agar Menteri BUMN memberhentikan Komisaris PT Jasa Marga dan PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta.

"Juga meminta untuk menghukum tergugat untuk membuat permintaan maaf kepada penggugat di media cetak harian," ujar Zae.

Zae menjelaskan, gugatannya yang diajukan agar selanjutnya tidak ada korban seperti yang dialami Kartika. Selain itu, dengan tuntutan ini Zae berharap agar pemerintah bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Kartika Dewi menjadi korban banjir di kolong tol tersebut pada Selasa pagi saat selepas kendaraan yang dikendarainya ke luar pintu tol Cikunir 4. Tanpa ada pemberitahuan dari petugas pintu tol, kendaraannya terjebak di genangan air setinggi 1 meter dalam keadaan gelap gulita.

Kompas TV Hujan deras yang menyebabkan genangan air di beberapa titik di wilayah Jakarta membuat Basarnas melakukan pemantauan udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com