Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi Sebut Ada Pembiaran Pemakaian Suket Palsu

Kompas.com - 27/02/2017, 13:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim hukum pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menilai ada pembiaraan atas penggunaan surat keterangan (suket) yang diduga palsu di TPS 22 di wilayah Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Pada Senin (27/2/2017), anggota tim kuasa hukum Anies-Sandi, Yupen Hadi, berada di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, untuk melaporkan kejadian ini.

(Baca juga: Tim Hukum Anies-Sandi Laporkan Dugaan Suket Palsu)

Yupen menyatakan, pembiaran itu dilakukan pihak kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pengawas pemilu (panwaslu) di TPS tersebut.

Para saksi dari setiap pasangan calon, termasuk dari Anies-Sandi, kata dia, juga melakukan kesalahan berjemaah dengan membiarkan pemilih menggunakan suket yang diduga palsu tersebut.

"Di lapangan terjadi kesalahaan berjemaah KPPS-ya, termasuk saksi dari setiap palson sepakat membiarkannya. Belakangan di ketahui panwas, (tetapi) panwas juga diam," kata Yupen di Mapolsek Ciracas, di Jakarta Timur, Senin.

Masalah ini kemudian diprotes kubu Anies-Sandi saat penghitungan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

"Sampai direkap kecamatan kita protes, maunya kita ini kan diangap sebagai sebuah pelanggaran," ujar Yupen.

Ia lantas menunjukkan beberapa suket yang digunakan di TPS 22 dan dinilai palsu. Suket itu misalnya tidak ada logo kop surat dan tidak memakai stempel resmi.

Adapun suket merupakan surat pernyataan untuk pemilih dalam daftar pemilih tambahan (DPTb) yang mencoblos menggunakan e-KTP yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI.

"Kalau suket resmi itu kan ada dua, pertama ada barkot ada foto dan kedua suket khusus untuk pilkada. Dua-duanya di keluarkan disdukcapil. Boleh sudin di bawahnya dan kelurahan, tapi formatnya baku," ujar Yupen.

(Baca juga: Tim Anies-Sandi Permasalahkan Suket yang Ditandatangani Lurah)

Beberapa foto kopi suket palsu itu dibawa pihaknya untuk jadi bukti pelaporan, sedangkan yang asli ada di KPU DKI.

Pihaknya menyebut ada sekitar 5 sampai 10 suara yang memakai suket palsu di TPS 22. "Dari saksi kami di TPS 22 itu banyak sekali suket yang tidak semestinya," kata Yupen.

Dengan melaporkan ini, pihaknya meminta kepolisian untuk menindaklanjuti. Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Bawaslu DKI.

"Kita minta ini diusut sebagai dugaan tindak pidana pemalsuan jangan sampai ini masih jadi masalah," ujar Yupen.

Kompas TV Menjelang putaran kedua Pilkada Jakarta, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan telah meraih sejumlah komitmen dukungan dari partai pengusung calon gubernur nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Komitmen dukungan yang diperoleh pasangan Anies-Sandi membuat Anies dan timnya yakin memasuki putaran kedua Pilkada Jakarta. Dalam beberapa hari terakhir, baik Anies maupun partai pengusungnya Gerindra dan PKS terus melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh dan partai politik untuk mendapatkan dukungan di pilkada Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com