Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Lakukan Penjajakan terhadap Ahok dan Anies untuk Tentukan Pilihan

Kompas.com - 02/03/2017, 11:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, PKB masih belum memutuskan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta mana yang akan didukung pada Pilkada DKI putaran kedua.

Daniel menjelaskan, saat ini PKB sedang melakukan penjajakan untuk melihat visi misi pasangan calon mana yang sejalan dengan prinsip PKB. Pada Pilkada DKI putaran kedua, ada dua pasangan calon yang akan kembali berlaga.

Paslon nomor pemilih dua Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan paslon nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sebelumnya PKB mengusung paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Namun, Agus-Sylviana harus kalah pada putara pertama.

"Kemungkinan besar ya minggu depan, Senin (deklarasi dukungan). Jadi kami masih mematangkan. Terbuka terhadap semua kemungkinan (untuk mendukung)," ujar Daniel usai bertemu Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).

Daniel menilai, kedua paslon memiiliki visi misi yang menurut dia konkret untuk diaplikasikan di Ibu Kota. Salah satunya, kedua paslon dianggap punya visi untuk menjaga kerukunan warga Jakarta agar tetap toleran serta pembangunan ekonomi yang memihak kepada rakyat.

Selain itu, program keduanya juga memperlihatkan dukungan pembangunan islam di Jakarta. Hal itu, lanjut Daniel, merupakan syarat yang ditetapkan untuk PKB mengambil keputusan. Selain bertemu Ahok, dalam waktu dekat PKB juga akan menemui Anies-Sandiaga.

"Kedua calon visinya baik mereka punya versi yang konkret bagaimana membangun Jakarta yang pro rakyat," ujar Daniel. (Baca: PKB Minta Masukan Ulama Sebelum Tentukan Arah Dukungan pada Pilkada)

Kekalahan Agus-Sylviana memungkinkan partai pengusung mereka, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat mengalihkan dukungan kepada pasangan calon lain. Namun, sampai saat ini belum ada partai yang secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada paslon yang masih tersisa.

Kompas TV Menjelang putaran kedua pilkada DKI Jakarta, partai politik pendukung Ahok-Djarot dan Anies-Sandi terus bergerilya mencari dukungan dari partai politik yang sebelumnya mengusung Agus-Sylvi. Bahkan, kini muncul keinginan menghidupkan kembali koalisi kekeluargaan yang pernah muncul sebelum pilkada untuk melawan Ahok. Ke manakah PKB, PAN, dan PPP mengalihkan dukungannya? Kompas Malam akan membahasnya dengan Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, dan Wakil Sekjen DPP PPP Ahmad Baidowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com