Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Hanya Pandai Beretorika, Ini Jawaban Anies

Kompas.com - 06/03/2017, 12:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Selama masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017, calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan kerap dituding dan dianggap hanya pandai beretorika.

Tudingan itu kerap disampaikan oleh pihak-pihak yang menjadi pendukung calon pesaingnya. Ditemui usai kunjungannya ke rumah mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Jalan Kalimanggis, Jatikarya, Bekasi, Senin (6/3/2017), Anies angkat bicara menanggapi tudingan itu.

Menurut Anies, dirinya tidak pernah melontarkan ide yang tidak akan bisa direalisasikannya. Ia kemudian mencontohkan program Indonesia Mengajar, yakni sebuah program penempatan para sarjana muda untuk mengajar di daerah-daerah yang berada di pelosok Indonesia.

Program tersebut merupakan program yang digagas oleh Anies.

"Indonesia Mengajar itu ide. Tapi apakah idenya itu hanya tertulis? Enggak tuh. Bahkan sekarang ada lebih dari 100 kota yang ada kelas inspirasi. Artinya idenya itu dijalankan dan terwujud," kata Anies.

Tidak hanya Indonesia Mengajar, Anies juga mencontohkan idenya untuk menempatkan guru-guru di daerah perbatasan sudah dilakukannya saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kurun waktu Oktober 2014-Juli 2016.

"Prestasi-prestasi pendidikan yang hari ini ada di laporan presiden itu semua adalah terobosan yang dilakukan. Guru garis depan. Anda lihat saja laporan di kantor presiden. Itu semua adalah ide, kemudian dieksekusi," ujar Anies. (Baca: Jika Tidak di Pilkada, Anies Yakin Program Rumah DP 0 Rupiah Akan Didukung)

Anies menilai tidak masalah apabila seseorang melontarkan ide selama ide tersebut dapat diwujudkannya. Khusus ide yang dilontarkannya saat sudah berstatus sebagai cagub, Anies yakin hal itu akan bisa diwujudkannya jika nantinya terpilih menjadi Gubernur DKI.

Menurut Anies, ide merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu dihargai. Sangat pentingnya ide itulah yang dinilai Anies membuat adanya perlindungan hak cipta.

"Jadi kalau orang menganggap ide enggak penting, berarti enggak usah ada hak cipta ya. Jadi jangan hanya karena berbeda kubu kemudian muncul arguman yang terlalu sumir," ucap Anies.

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengklaim menemukan kecurangan di beberapa TPS di Jakarta pada hasil pilkada putaran pertama. Anies pun memperingatkan pejabat Pemprov DKI untuk tidak melakukan kecurangan pada putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com