JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono (Soni) mengatakan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta perlu mengunjungi proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) Jalur Selatan-Utara Fase II agar lebih memahami alasan rencana penambahan jalur.
“Ternyata DPRD ini belum pernah berkunjung ke sana (proyek pembangunan MRT Fase II), padahal dekat (jaraknya),” ujar Soni, seusai menghadiri rapat paripurna terkait laporan hasil reses pertama DPRD DKI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPRD, Jakarta, Kamis (7/3/2017).
(Baca: DPRD DKI Kemungkinan Tolak Permohonan Tambahan Anggaran MRT)
Soni mengatakan, dengan melihat langsung pembuatan terowongan beserta pembangunan lainnya maka akan memberikan gambaran jelas terkait pembangunan MRT Jalur Selatan-Utara Fase II.
Dia mengatakan bahwa DPRD DKI menilai belum diberikan penjelasan secara jelas terkait penambahan jalur dari Kampung Bandan - Ancol Timur yang memerlukan biaya sebesar Rp 11,7 triliun.
“Kami melihat langsung supaya punya gambaran jelas bahwa investasi MRT itu luar biasa besar, namun sangat luar biasa pentingnya juga,” ujar Soni.
Sementara itu, terkait waktu kunjungan ke lokasi pembangunan MRT Fase II diserahkan kepada Sekertaris Daerah (Sekda). Soni mengatakan rencana kunjungan itu kemungkinan dilaksanakan pada 10 Maret atau 11 Maret 2017.
Pada Selasa (7/3/2017), DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) terkait pembahasan permohonan penambahan biaya proyek MRT Jakarta Jalur Selatan-Utara.
Adapun rencana perubahan jalur itu disebabkan setelah lahan yang harusnya dijadikan sebagai Depo MRT Kampung Bandan tak bisa digunakan, karena PT KAI telah melakukan kontrak dengan pihak lain.