Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Anggap Perolehan Suara Ahok di 480 TPS Hal yang Tidak Biasa

Kompas.com - 20/03/2017, 13:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan kembali menyinggung perolehan suara cagub nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama di 480 tempat pemungutan suara (TPU) pada pemungutan suara pertama lalu.

Ia menilai jumlah perolahan suara Ahok yang mencapai di atas 90 persen sebagai hal yang tak biasa.

Menurut Anies, data mengenai 480 TPS di mana Ahok mendapat suara di atas 90 persen bukanlah data yang ditemukan oleh timnya. Tapi merupakan data resmi hasil pemungutan suara putaran pertama versi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ada jumlahnya di atas 480 yang kemenangannya di atas 90 persen. Ini yang kemarin saya bilang ada yang lucu-lucu. Paling tidak hari ini saya belum mengatakan apa-apa, kecuali lucu saja. Ini tidak biasa," ujar Anies saat ditemui di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).

Anies menganggap tidak biasanya perolehan suara Ahok itu karena ia menilai dalam setiap pemilihan umum, biasanya perolehan suara yang diperoleh seorang calon cenderung membentuk kurva, dalam artian tidak mungkin sama banyak antara TPS yang satu dengan yang lain.

"Kita tahu kalau pemilihan umum dimana-mana distribusinya pasti mencerminkan kurva. Ya ada 1-2 (yang hampir sama). Tapi kalau masif di lokasi-lokasi tertentu kan ada keunikan," ujar Anies.

Karena itu, Anies kembali mengajak semua pihak untuk menghormati proses demokrasi dan tidak mencederainya dengan dengan kecurangan. Ia berujar mencederai proses demokrasi sama saja dengan melanggar aspirasi rakyat.

"Yuk jujur yuk lihat nih warga Jakarta, Bangsa Indonesia, para pemimpin negara, para aparatur, nih lihat ada yg lucu nih. Kok didiamkan? Kita jangan menguji kesabaran warga dengan hal-hal yang merusak demokrasi. Kita ingin demokrasi ini dijaga," kata Anies. (Baca: Soal Kemenangan Mutlak di Ratusan TPS, Ini Tanggapan Djarot)

Berdasarkan data KPU, total pengguna hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama lalu mencapai sebesar 5.564.313 suara atau sekitar 75,75 persen dari jumlah penduduk.

Dari rekapitulasi oleh KPU, pasangan Agus-Sylvi memeroleh 937.955 suara atau sekitar 17,05 persen; pasangan Ahok-Djarot memeroleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen; sedangkan pasangan Anies-Sandi memeroleh 2.197.333 suara atau 39,95 persen.

Total suara sah tiga paslon tersebut sebesar 5.499.865 suara. Sementara suara tidak sah sebesar 64.448 suara.

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengklaim menemukan kecurangan di beberapa TPS di Jakarta pada hasil pilkada putaran pertama. Anies pun memperingatkan pejabat Pemprov DKI untuk tidak melakukan kecurangan pada putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com