JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA mengadakan survei untuk melihat peta dukungan warga DKI Jakarta yang juga pengguna media sosial pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebab, media sosial dinilai menjadi salah satu tools untuk meningkatkan elektabilitas pasangan cagub-cawagub. Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat lebih banyak didukung oleh pengguna Twitter.
Sementara itu, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih banyak didukung pengguna Facebook dan Instagram.
"Di media sosial mainstream tersebut, Ahok-Djarot menang di Twitter, sedangkan Anies-Sandi di Facebook dan Instagram," ujar Rully saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/3/2017).
Dari 440 responden, ada 57,8 persen yang menggunakan Facebook. Sebanyak 47,58 persen dari pengguna Facebook tersebut mendukung Anies-Sandi, sementara 43,93 persen mendukung Ahok-Djarot. Sisanya tidak menyatakan dukungan atau merahasiakannya.
Sementara itu, responden yang menggunakan Twitter sebanyak 17,2 persen. Dari total pengguna Twitter, Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebanyak 53,34 persen dan Anies-Sandi 39,33 persen.
"Di pemilih yang menggunakan Instagram, Anies-Sandi unggul. Dari 29,3 persen pengguna Instagram, sebesar 49,99 persen mendukung Anies-Sandi. Sementara dukungan terhadap Ahok-Djarot sebesar 40,73 persen," kata Rully. (Baca: LSI Denny JA: "Swing Voters" Jadi Penentu Kemenangan Cagub-Cawagub)
Secara keseluruhan, Anies-Sandi lebih unggul dipilih pengguna media sosial dibandingkan dengan Ahok-Djarot. Dari total 58,9 persen pengguna media sosial, Anies-Sandi didukung oleh 46,2 persen responden, sementara Ahok-Djarot didukung oleh 43,1 persen responden.
Rully menyebut perolehan dukungan tersebut masih agak berimbang. Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 27 Februari - 3 Maret 2017 dengan wawancara tatap muka terhadap responden di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4,8 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA. (Baca: Pangdam Jaya: Yang Panas Itu Hanya di Medsos)