Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Djarot tentang Blusukan "Online" dan Upaya Dekati Anak Muda

Kompas.com - 24/03/2017, 08:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memiliki program kampanye yang berbeda dengan biasanya, yaitu blusukan online "Kepoin Pelayan Jakarta".

Dalam program ini, mereka berdua akan menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen yang masuk melalui media sosial.

Djarot menilai, program ini memberinya pengalaman seru dalam menjawab pertanyaan anak muda.

"Saya pikir untuk anak-anak muda cukup bagus ya karena kita bisa berdialog dan menjawab beberapa pertanyaan yang lucu-lucu kadang-kadang juga substansif melalui Twitter," ujar Djarot di Jalan Pademangan VIII, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017).

(Baca juga: Anies Tak Takut Suara Anak Muda Tergerus Kampanye "Online" Ahok-Djarot)

Apalagi, pertanyaan yang datang bukan hanya dari anak-anak muda Jakarta. Mereka yang berasal dari luar Jakarta juga ikut "Kepoin Pelayan Jakarta", misalnya anak muda dari Kediri dan Ponorogo.

"Saya senangnya apa? Mereka ini mau apa yang baik di Jakarta ini kalau bisa diaplikasikan juga di wilayahnya, ini kan positif," ujar Djarot.

Dengan cara itu, mereka bisa memberi inspirasi lebih luas. Tidak hanya kepada warga Jakarta, tetapi juga untuk warga Indonesia.

Gaet anak muda

Djarot belum mengetahui nantinya program ini akan dibuat rutin atau tidak. Namun, dia mengaku menikmati program itu.

Dia mengatakan, program blusukan online mendekatkan Ahok-Djarot dengan para generasi milenial.

"Bagaimana pun ini dunia kita, sekarang dunia teknologi informasi, itu bagi mereka mereka yang milenial supaya dekat ya antara kita dengan anak-anak muda," ujar Djarot.

(Baca juga: Strategi Kampanye "Online" ala Ahok)

Ia sebenarnya tidak tahu seberapa efektif program ini dalam menggaet pemilih muda. Djarot mengatakan, selama itu program yang bagus, mereka akan lakukan.

"Saya sih jalan terus kalau ada inisiatif seperti itu dan kami anggap itu baik," ujar Djarot.

Kompas TV Ahok: Yang Dilaporkan Warga ke Panwaslu Baru Dugaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com