Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa DPT Putaran Kedua Pilkada DKI Berkurang Dibandingkan DPS?

Kompas.com - 05/04/2017, 17:24 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat kabupaten/Kota di DKI Jakarta telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Selasa (4/4/2017) malam.

Mayoritas jumlah DPT yang ditetapkan KPU kabupaten/kota berkurang dibandingkan daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan pada 19 Maret 2017, hanya DPT di Jakarta Utara yang bertambah dari DPS.

Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Pemutakhiran Data Pemilih, Moch Sidik mengatakan, berkurangnya DPT dari DPS terjadi karena adanya perbaikan daftar pemilih dan masukan dari berbagai pihak, termasuk tim pemenangan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.

"Waktu DPS kan memang banyak hal yang sedang kami perbaiki, misalnya kegandaan juga kami hapus kalau pemilihnya tercatat dua kali di DPS," ujar Sidik, di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).

Selain data pemilih ganda, KPU DKI Jakarta juga menemukan pemilih-pemilih yang tidak memenuhi syarat masih masuk ke dalam DPS putaran kedua.

Oleh karena itu, KPU DKI Jakarta mengeluarkan pemilih-pemilih yang tidak memenuhi syarat tersebut dari DPT putaran kedua. Contoh pemilih yang dikeluarkan dari DPT adalah warga yang telah meninggal dunia.

"Kami juga lakukan penghapusan data-data yang tidak memenuhi syarat karena pindah ke luar DKI, angkanya juga tinggi," kata Sidik.

Sebelum DPT ditetapkan, lanjut Sidik, KPU DKI Jakarta menyisir data pemilih bersama tim pemenangan pasangan calon pada Selasa (4/4/2017).

Penyisiran data pemilih dilakukan hingga pukul 17.00 WIB. Sementara penetapan DPT serentak dilakukan pada Selasa malam oleh KPU lima kota DKI Jakarta dan Selasa siang oleh KPU Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Kemarin sampai jam 17.00 kami terus dicermati oleh tim paslon dua dan tiga, mereka sangat kritis untuk menilai apakah seseorang itu layak menjadi pemilih pilgub putaran kedua atau tidak, terutama dikaitkan dengan kepastian NIK dan NKK-nya," ucap Sidik.

(baca: Jumlah DPT Putaran Kedua di Jaktim Berkurang, tapi TPS Bertambah)

Meskipun DPT putaran kedua berkurang dibandingkan DPS putaran kedua, Sidik menyebut jumlah pemilih tetap bertambah dibandingkan DPT putaran pertama. Sebab, banyak pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT putaran pertama dimasukkan ke dalam DPT putaran kedua.

Kepastian jumlah penambahan DPT dari putaran pertama ke putaran kedua akan diketahui saat rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT yang dilakukan KPU DKI Jakarta pada Kamis (6/4/2017).

Rapat pleno tersebut akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada pukul 19.00 WIB.

"Dari DPT putaran pertama ada peningkatan untuk DPT putaran kedua. Ini kami rekap hasil tadi malam dan kami besok akan tetapkan DPT itu," ungkap Sidik.

(baca: Jumlah DPT Putaran Kedua di Jaktim Berkurang, tapi TPS Bertambah)

Adapun jumlah DPS Pilkada DKI Jakarta putaran kedua mencapai 7.264.749 pemilih, sedangkan jumlah DPT berdasarkan laporan dari KPU kabupaten/kota di DKI Jakarta diperkirakan lebih sedikit dan baru akan ditetapkan Kamis (6/4/2017).

Kompas TV KPUD: Warga DKI Harus Daftar ke Kelurahan Terdekat Hari Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com