Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultan Politik Anies-Sandi Buka-bukaan soal 542 TPS "Unik" Putaran Pertama

Kompas.com - 10/04/2017, 16:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PolMark Indonesia, konsultan politik calon gubernur-wakil gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, buka-bukaan soal 542 tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap memiliki hasil suara "unik" pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.

Direktur Riset PolMark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro, menuturkan keunikan 542 TPS itu lantaran terdapat pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat memperoleh suara di atas 90 persen, dibanding dua paslon lain, Anies-Sandi dan Agus Harimurti-Sylviana Murni.

Bila dirata-ratakan, menurut Eko, kemenangan Ahok-Djarot mencapai 96 persen atau 235.323 suara, kemudian Anies-Sandi enam persen atau 6.455 suara dan Agus-Sylvi sebesar satu persen atau 2.631 suara.

Baca: Anies: Ada 542 TPS yang Hasil Perolehan Suaranya Unik

Uniknya lagi, kata Eko, kemenangan di ratusan TPS itu terpusat di dua kota kemenangan Ahok-Djarot, yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Di sisi lain, Eko mengungkapkan bahwa sebagian besar dari pemilih di 542 TPS itu masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan.

"Tidak menuduh bahwa ini kecurangan dilakukan oleh pihak (tertentu), tapi lebih pada kajian. Kemenangan di level ini, itu yang menurut kami perlu diwaspadai," kata Eko di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Menurut dia, data ini perlu diungkap ke publik untuk menjaga suara pada putaran kedua. Sebab, selisih kemenangan Ahok-Djarot dari Anies-Sandi lebih sedikit dibanding perolehan suara keseluruhan 542 TPS yang dianggap unik tersebut.

Adapun selisih suara yakni 167.244, sementara perolehan 542 TPS unik adalah 235.323 suara.

Baca: Sandiaga: Ada 542 TPS Anomali di Jakut dan Jakbar

Kompas TV Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga, meresmikan tim sepuluh yang bertugas menjaga sejumlah TPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com