Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Terlibat Pungli, Djarot Nilai Perubahan Kultur Birokrasi Belum Berhasil

Kompas.com - 11/04/2017, 17:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat, bersyukur Lurah Pegadungan, Jufri, ditangkap terkait pungutan liar.

Djarot pun memastikan Pemprov DKI Jakarta langsung memecat Jufri. "Artinya apa? Perubahan mindset (pola pikir), paradigma kultur dalam birokrasi kita masih belum sepenuhnya berhasil," kata Djarot di Kramatjati, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Atas dasar itu, Djarot menyampaikan bahwa perubahan kultur birokrasi tersebut membutuhkan proses panjang.

Di sisi lain, Djarot mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah sepakat mengenai kenaikan gaji, tunjangan kinerja daerah (TKD), hingga kesejahteraan PNS DKI.

"Sehingga kalau ada mereka yang seperti itu (pungli), tidak ada ampun," kata Djarot.

(Baca juga: Sekda: Gaji Pegawai Pemprov DKI Sangat Baik, Kalau Masih Ada Pungli Ya Kelewatan )

Seperti dikutip wartakotalive.com, Lurah Pegadungan, Jufri, diringkus tim Saber Pungli Jakarta Barat, Kamis (6/4/2017) siang.

Penangkapan dilakukan pukul 14.30 di Kantor Kelurahan Pegadungan. Diduga Jufri melakukan pungli terkait lahan.

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah memecat Jufri.

"Hari ini lurah diberhentikan. Ini sudah berlangsung. Proses, kalau begini langsung diberhentikan sementara, langsung administrasi pemberhentian tetap. Jadi prinsipnya sudah enggak aktif lagi sebagai lurah," ujar Sumarsono, Senin (10/4/2017).

(Baca juga: Ahok: Lurah Pegadungan Harus Dipecat )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com