Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Tak Mungkin Saya Dukung Calon yang Anti Pancasila

Kompas.com - 11/04/2017, 19:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menilai saat ini banyak fitnah yang menuding pihaknya sebagai kelompok yang anti-Pancasila dan anti-kebinekaan. Prabowo membantah hal itu.

Dengan latar belakang yang dimilikinya, Prabowo menyatakan tidak mungkin dirinya mengusung calon yang anti-Pancasila dan anti-kebinekaan maju dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Tidak mungkin Prabowo membiarkan anti-Pancasila, anti-kebinnekaan muncul melalui saluran atau kekuatan yang saya pimpin. Gerindra adalah kekuatan Bhineka Tunggal Ika. Gerindra digagas dari semua suku, agama, ras," kata Prabowo.

Ia menyampaikan hal itu saat deklarasi dukungan dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Pada acara itu, Prabowo menyatakan bahwa dirinya merupakan mantan prajurit TNI. Selama aktif, Prabowo mengaku sudah sering memimpin operasi tempur yang melibatkan para prajurit dari berbagai latar belakang suku dan agama yang berbeda.

Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja. Ia berharap adanya deklarasi dukungan itu dapat mematahkan fitnah yang kini diarahkan ke pihaknya.

"Bahwa calon yang diusung kami tidak Pancasila, yang sektarian, dan yang akan menindas kelompok minoritas, itu fitnah yang kejam dan sangat menyedihkan. Tetapi kita harus sadar hidup itu separuh perjuangan antara yang benar dan yang tidak," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Tidak Ada Dari Kita Terpikirkan Sektarianisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com