JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menilai alur debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam, berjalan baik dan cair.
Sumarno mengatakan debat calon gubernur-calon wakil gubernur itu juga berakhir dengan sejuk karena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan saling meminta maaf.
"Inilah yang kami harapkan ada di closing acara itu, sejuk, ada pesan-pesan simbolik yang disampaikan oleh para calon tadi bahwa mereka bersedia saling memaafkan, bersedia saling merangkul," ujar Sumarno, usai acara debat.
(baca: KPU DKI Puas dengan Pertanyaan Komunitas Masyarakat dalam Debat)
Ahok dan Anies memang diminta oleh moderator debat, Ira Koesno, untuk menyampaikan sesuatu kepada lawan mereka saat pilkada. Anies mengatakan, dia tak akan menjadikan mantan lawan saat pilkada sebagai musuh bila terpilih nanti.
Sebab, menurut Anies, dia ingin membangun pemerintahan yang merangkul. Ada dua pasangan calon yang menjadi lawan Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni Ahok- Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni.
Terhadap kedua paslon tersebut, Anies meminta maaf bila kata-kata yang keliru.
"Kami ucapkan mohon maaf dan (mari) bangun sama-sama Jakarta. Ketika kami jadi gubernur dan wakil gubernur, mantan lawan akan kami hormati seperti lain-lain," kata Anies.
(baca: Panelis Debat Nilai Cagub-Cawagub DKI Main Aman)
Ahok juga menyampaikan hal yang sama. Dia menyampaikan permintaan maaf kepada Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga. Permintaan maaf itu berkaitan dengan ucapannya selama tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ahok mengatakan, posisi dia sebagai petahana membuatnya harus mengemukakan apa yang sudah dikerjakan sehingga seolah-olah kerap dianggap menihilkan program lawannya.
"Kami bisa bicara lebih banyak karena semua kami pikirkan. Kami mohon maaf pada warga Jakarta, kami mohon maaf semoga kita bisa lihat Jakarta baru ke depan," kata Ahok.