Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Bedah Rumah di Cilincing Terkendala Bahan Bangunan

Kompas.com - 26/04/2017, 15:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemilik rumah yang masuk dalam program bedah rumah Pemprov DKI Jakarta di Cilincing, Jakarta Utara, masih harus bersabar menunggu rumahnya rampung dikerjakan oleh "pasukan pelangi" Pemprov DKI.

Hingga Rabu (26/4/2017), rumah-rumah di Jalan Cilincing Lama I, RT 02 dan 015 RW 03 Kelurahan Cilincing yang masuk dalam program bedah rumah kondisinya masih sama dengan kondisi saat program tersebut dimulai pada 17 April 2017.

Ada 10 rumah yang rencananya masuk ke dalam program bedah rumah. Kesepuluh rumah tersebut sudah diratakan sejak 17 April dan akan dibangun kembali.

Saat Kompas.com menyambangi rumah-rumah tersebut, nampak belum ada pengerjaan yang dilakukan. Belum ada rangka rumah yang dibentuk, atau tiang penyangga yang dipasang. Hanya terlihat puing-puing rumah yang masih berserakan.

(baca: Ingin Masuk Program Bedah Rumah di Jakarta, Penuhi Syarat Ini)

Kompas.com/David Oliver Purba Terkendala material bangunan, rumah-rumah yang masuk dalam program bedah rumah Pemprov DKI Jakarta masih belum dikerjakan, Rabu (26/4/2017)

Tampak petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang ikut membantu pembangunan rumah sibuk meratakan fondasi rumah sejak Rabu pagi.

Seorang petugas PPSU, Irfan, mengatakan pembangunan rumah itu masih terkendala ketersediaan bahan bangunan.

Irfan menjelaskan, sejak 17 April lalu, para petugas masih menunggu bahan bangunan tiba di lokasi.

"Masih belum ada bahannya, sekarang masih meratakan tanahnya saja," ujar Irfan, saat ditemui di lokasi.

(baca: Melihat Proses Bedah Rumah oleh Pasukan Pelangi)

Kompas.com mencoba mendatangi posko yang dijadikan tempat untuk menyimpan bahan bangunan. Di sana hanya terdapat beberapa tiang penyangga, dan tak terlihat semen, baja ringan, pasir, atau bahan bangunan lain yang diperlukan untuk pembangunan rumah.

Koordinator PPSU dari Kelurahan Cilincing, Fajar, membenarkan pengiriman bahan bangunan masih tersendat dengan alasan yang tidak dia ketahui.

"Katanya hari ini datang, besok langsung dikerjakan," ujar Fajar.

Tak hanya soal bahan bangunan, desain rumah juga jadi kendala dalam pelaksanaan bedah rumah.

Fajar mengatakan, dari informasi yang ia dapatkan, perusahaan yang membiayai perbaikan rumah itu mendesain ulang seluruh bentuk rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com