JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Penjaringan Mohammad Andri menyebutkan tidak ada penambahan bangunan liar berupa bedeng darurat di kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, sampai hari ini.
Jumlah bangunan liar tersebut diisi oleh 90 kepala keluarga (KK) yang dipantau dan didata pihak Kecamatan Penjaringan.
"Jumlahnya masih 90 (bedeng). Jumlahnya segitu saja, tidak boleh nambah karena kami larang," kata Andri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/4/2017).
Andri menjelaskan, warga yang ada dalam 90 KK itu sampai saat ini masih hidup dengan mengharapkan bantuan sosial sejumlah aktivis lingkungan dan instansi lainnya.
Baca: Yakin Tak Digusur Anies-Sandi, Warga Pasar Ikan Dirikan Lagi Hunian Liar
Terkait dengan kebutuhan hidup sehari-hari di sana, Andri mengungkapkan warga harus menyambung instalasi listrik dari daerah lain dan membeli air bersih karena sambungan PAM telah diputus.
"Kalau kebutuhan bahan pokok, masih ada pasar di dekat Muara Baru, dekat dari sana. Warga bertahannya ya seperti itu," tutur Andri.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan kembali akan menertibkan kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium sebelum masa baktinya selesai pada Oktober 2017.
Baca: Ahok Akan Bongkar Hunian Liar di Pasar Ikan yang Kembali Dibangun
Pembongkaran bangunan liar di Pasar Ikan dan Kampung Akuarium termasuk dalam program revitalisasi kawasan Kota Tua.
Basuki mengatakan, revitalisasi Pasar Ikan masih harus menunggu kajian dari tim cagar budaya. Sebab, menurut dia, ada beberapa situs sejarah yang ditemukan saat persiapan revitalisasi.