Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Jangan Manfaatkan Kekalahan Ahok-Djarot untuk Praktik Buruk

Kompas.com - 29/04/2017, 15:45 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkomentar tentang juru parkir liar yang sempat merajalela di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo.

Dia mengatakan seharusnya kekalahannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk melanggar aturan.

Adapun pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dinyatakan kalah dari pasangan Anies Baswedan berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga dan hasil real count formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU DKI Jakarta.

"Saya kadang tertawa, kami ini masih gubernur dan wakil gubernur sampai Oktober. Jadi kalau ada yang memanfaatkan ini untuk yang tidak baik, kami akan tindak tegas," ujar Djarot di RPTRA Semper Barat, Jakarta Utara, Sabtu (29/4/2017).

(baca: Djarot: Anies-Sandi Bisa Enggak Minimal Standarnya Sama dengan Kami)

Djarot mengatakan Pemprov DKI sudah bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengamankan RPTRA Kalijodo. Dia menegaskan situasi di sana harus aman dan nyaman, terutama pada masa libur panjang di mana banyak warga berkunjung.

"Ini bentuk 'legacy' yang dititipkan ke masyarakat supaya ikut menjaga dan merawat. Ingat bahwa Jakarta butuh kedisiplinan," ujar Djarot.

Dia tidak ingin kekalahannya pada Pilkada DKI justru menjadi peluang bagi oknum tertentu untuk melakukan hal buruk. Trotoar yang bagus tidak boleh kumuh lagi dan sungai yang sudah bersih harus terus dijaga bersama-sama.

"Jangan manfaatkan peluang (kekalahan Ahok-Djarot) untuk masuknya praktik-praktik buruk masa lampau," ujar Djarot.

Djarot juga berharap segala hal yang berjalan baik pada era pemerintahannya bisa berlanjut. Dia tidak ingin ada kesan bahwa pemerintahan berjalan baik karena oknum takut dengan Ahok-Djarot. Perkataan Djarot itu ditujukan kepada para juru parkir liar di RPTRA Kalijodo.

"Ahok-Djarot enggak perlu ditakuti, ngapain takut sama kita. Kalau berbuat kriminal, takut sama Tuhan," ujar Djarot.  

"Jadi sekali lagi mereka itu jangan memanfaatkan situasi seperti ini," kata Djarot.

Kompas TV Djarot Akan Makan Malam Bersama Sandiaga


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com