Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Petani Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Sawur Ngawi

Kompas.com - 30/04/2017, 15:03 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

NGAWI, KOMPAS.com - Jasad seorang petani bernama Ahmad Hamamhadi (52), ditemukan mengapung di sungai Sawur, Dusun Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Minggu ( 30/4/2017).

Jenazah warga Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi itu ditemukan tim gabungan SAR setelah dua hari hanyut di sungai usai mencari rumput untuk pakan ternaknya.

"Korban ditemukan sudah dalam kondisi tewas setelah dua hari hanyut di sungai Sawur. Sebelum hanyut korban sempat mencari rumput untuk pakan ternaknya," ujar Kasubag Humas Polres Ngawi, AKP Eko Setyo Martono, Minggu ( 30/4/2017) siang.

(Baca: Bocah yang Hanyut di Duri Kosambi Ditemukan Tewas)

Petaka yang melanda Ahmad bermula saat korban berangkat mencari rumput di sebelah barat sungai Sawur, Dusun Klinge, Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jumat (28/4/2017).

Sore harinya, warga mengetahui kantong rumput dan sepasang sandal milik korban ditemukan warga di pinggir sungai.

Warga setempat mencari keberadaan korban di sungai, namun tidak ditemukan.

Warga lantas melaporkan ke Polsek Mantingan. Tak berapa lama kemudian, Polsek Mantingan berkoordinasi dengan Tim SAR.

"Dan akhirnya pencarian pada hari kedua jenazah korban ditemukan sudah meninggal dunia mengapung di pinggir sungai Sawur," ungkap Eko.

(Baca: Hanyut Saat Mancing, Rois Ditemukan Tak Bernyawa)

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban dibawa ke Kantor Kecamatan Mantingan untuk diperiksa tim medis dari Puskesmas Mantingan.

Hasil pemeriksaan fisik korban, demikian Eko, korban mengalami pembengkakan akibat dua hari tenggelam dan luka lebam akibat hanyut di sungai.

Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. 

Kompas TV Warga Dlanggu, Mojokerto, Jawa Timur, sempat gempar. Kegemparan dipicu penemuan dua jasad pemuda di saluran irigasi Desa Segunung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com