Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintasi Balai Kota, Buruh Berorasi Kritik Kepemimpinan Ahok

Kompas.com - 01/05/2017, 14:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buruh dari berbagai macam kelompok berhenti dan berorasi saat melintas di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (1/5/2017).

Pada Hari Buruh Internasional itu, buruh dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) mengkritik pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di depan Balai Kota.

"Kita tahu bagaimana sejak Ahok memimpin DKI, begitu masif terjadi penggusuran di ibu kota ini. Rakyat kecil miskin jadi korban utama penggusuran," ujar Sekjen GSBI Emilia Yanti Siahaan dari atas mobil komandonya.

Baca juga: Apakah Buruh Ditunggangi Kepentingan Politik?

Emilia mengatakan alasan Pemprov DKI yanh menggusur demi menata kota hanya kedok semata. Dia mengatakan permukiman kumuh bukanlah penyebab utama terjadinya kebanjiran dan kemacetan.

"Tapi kita tahu kemacetan disebabkan banyaknya produksi transportasi," ujar dia.

Emilia menyampaikan semua itu dari atas mobil komandonya. Di depan dia, terdapat massa buruh yang berbaris sambil membentangkan spanduk. Sinar matahari yang berada di atas kepala mereka tidak membuat mereka mundur dari barisan.

Baca: Buruh Bakar Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Setelah itu, beberapa buruh berorasi secara bergantian untuk mengkritik pemerintahan Ahok. Di kanan dan kiri mereka, terdapat karangan bunga berisi pujian untuk Ahok dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Setelah sekitar 30 menit berada di depan Balai Kota DKI, mereka pun berpindah ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Kompas TV Buruh dan Pekerja Dominasi Dunia Kerja di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com