Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kami "Commit" untuk Menuntaskan Kerja di Jakarta Sampai 2022

Kompas.com - 05/05/2017, 17:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan berjanji akan menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dia menyebut akan menuntaskan pekerjaannya bersama wakil gubernur terpilih Sandiaga Uno.

"Kami commit untuk menuntaskan kerja di Jakarta, bahkan itu pertanyaan di debat kemarin, kami berdua menjawab pertanyaan itu dengan jelas. Jadi kami akan tuntaskan pekerjaan di Jakarta ini mulai 2017 sampai dengan 2022," ujar Anies seusai penetapan pasangan calon terpilih di Kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Anies menyatakan hal tersebut saat menjawab pertanyaan pewarta soal isu kontrak politik untuk tidak maju pada Pilpres 2017. Anies menegaskan bahwa tidak pernah ada kontrak politik antara dia dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto soal itu.

"Tidak ada tanda tangan yang menyatakan kontrak politik seperti itu. Jadi enggak ada itu, tidak ada menyatakan tidak akan maju di 2019, tidak pernah ada itu, dicek aja di laci mana pun enggak ada," kata Anies.

Meskipun tidak ada kontrak politik untuk tidak maju pada Pilpres, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden, Anies berjanji akan tetap bekerja sebagai gubernur hingga 2019 nanti.

Baca: Di Mana Ahok-Djarot Saat Anies-Sandi Ditetapkan sebagai Cagub-Cawagub Terpilih?

Saat kembali ditanya apakah keputusannya akan berubah jika dipinang Prabowo, Anies tidak menjawab dengan lugas. Dia hanya menjawab akan mengurus Jakarta.

"Kenapa? Dipinang? Ini kita mengurus Jakarta," ucapnya.

Anies dan Sandi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih karena meraih suara terbanyak pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pasangan Anies-Sandi memperoleh 3.240.987 suara atau 57,96 persen, sedangkan pasangan Ahok-Djarot memeroleh 2.350.366 suara atau 42,04 persen.

Pelantikan pasangan cagub-cawagub terpilih rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2017.

Kompas TV Jakarta akan punya gubernur baru, meskipun keputusan ini belum diresmikan KPU DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com