Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijaga Satpol PP, Jumlah PKL di Pasar Tanah Abang Berkurang

Kompas.com - 17/05/2017, 18:58 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar kawasan Pasar Tanah Abang, sudah berkurang setelah dijaga oleh ratusan anggota Satpol PP.

Pantauan Kompas.com, hanya terdapat beberapa PKL yang masih berjualan di trotoar sepanjang jalur dari arah Stasiun Tanah Abang hingga ke depan Pasar Tanah Abang Blok G, Rabu sore (17/5/2017).

Yusuf, seorang pedagang musiman yang berjualan baju di trotoar depan kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, mengaku sudah tiga tahun rutin berjualan jelang puasa di sekitar kawasan ini.

"Pembelinya lebih ramai di luar (pasar resmi) juga, paling (kalau diusir) ya pindah ke Pasar Sayur aja jualannya," ujar Yusuf kepada Kompas.com, Rabu.

Ia datang sejak pukul 15.30 WIB dan menggelar terpal untuk menjajakan barang dagangnya. Padahal menurut dia pembeli lebih ramai mengunjungi pasar di pagi dan siang hari.

Menurut dia tidak memungkinkan untuk berjualan di pagi hari, karena trotoar yang dipakainya untuk berjualan masih ramai oleh para warga yang berlalu-lalang.

"Kalau sore gini masih bisa paksa (berjualan), kadang sampe jam 17.00 tuh baru (PKL) pada pergi sendiri sebelum diusir petugas," ujar Yusuf.

PKL yang lain, Juanda, juga mulai datang berjualan sekitar pukul 15.30. Juanda berjualan sandal dewasa dan anak-anak di trotoar dekat belokkan ke arah Blok G Pasar Tanah Abang. Ia mengaku biasanya hanya berjualan di sana hanya sebagai sampingan, karena biasanya ia berjualan di pasar malam sekitar Tanah Abang.

Menurut dia menjelang puasa barang dagangnya lebih laku pembeli, oleh sebab itu ia nekat untuk berjualan meskipun risikonya diusir oleh petugas Satpol PP.

"Belum pernah (jualan) pagi, katanya juga kan petugasnya lebih galak kalau pagi. Jadi saya sore aja sekalian tunggu jualan muter-muter di pasar malam yang buka," ujar Juanda.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas Satpol PP melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Penertiban dilakukan setiap hari menyusul mulai banyaknya PKL yang berjualan di trotoar dan jalan kawasan Pasar Tanah Abang.
Kompas.com juga sempat berbincang dengan beberapa pembeli di kawasan Pasar Tanah Abang. Menti (39) merupakan warga Citra Raya, Jakarta Barat, yang datang berbelanja di Blok A Pasar Tanah Abang bersama ketiga temannya. Ia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan para PKL yang berjualan di trotoar.

"Kasian juga mereka (para PKL) kan cari nafkah apalagi mau lebaran. Jadi biarin aja kan engga terlalu menutupi gimana sih kalau sekarang," ujar Menti kepada Kompas.com, Rabu.

Baca: Satpol PP Terjunkan 300 Personel untuk Jaga Ketertiban di Tanah Abang

Senada dengan Menti, Yuli (30) yang ditemui usai berbelanja di Blok G Pasar Tanah Abang, mengaku tidak terganggu dengan keberadaan para PKL ini.

"PKL kan cari rejeki, jadi saya engga masalah sih. Saya engga terganggu sih," ujar Yuli.

Kendati demikian, ia setuju apabila perlu ada penertiban yang dilakukan agar para PKL ini tidak mengganggu pengguna jalan. Ia juga merasa bahwa para petugas yang menertibkan sudah cukup baik, karena berjalan kondusif dan para PKL pun sebagian besar sudah menaati aturan yang ada.

Sebelumnya keberadaan PKL ini sempat dinilai menjadi penyebab kemacetan dan menyulitkan para pembeli yang ingin berbelanja ke dalam pasar.

Baca: Kesemrawutan Pasar Tanah Abang yang Tak Juga Terurai

Namun pada Selasa (16/5/2017) Kasiop Satpol PP Jakarta Pusat Santoso mengatakan, kesemrawutan kawaan Pasar Tanah Abang juga disebakan oleh hal lain selain PKL yakni, tidak adanya jempatan penyebrangan orang (JPO) dan masih maraknya parkir liar.

Kompas TV Mengurai Sengkarut PKL Tanah Abang (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com