Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penampakan "Skytrain", Kereta Tanpa Awak di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 29/05/2017, 14:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Satu train set yang terdiri dari dua gerbong skytrain telah terpasang di atas rel area Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/5/2017).

Dua gerbong ditempatkan secara terpisah dengan bungkus pelapis berupa terpal, jaring, dan plastik yang masih menyelimuti seluruh bagian skytrain.

Skytrain merupakan kereta tanpa awak yang berfungsi agar penumpang bisa pindah dari terminal yang satu ke terminal lainnya di dalam area bandara.

Pantauan Kompas.com di lokasi, satu gerbong skytrain memiliki panjang sekitar lima sampai enam meter, dengan lebar kurang lebih dua meter.

Berbeda dengan skytrain yang ada di beberapa bandara internasional lainnya, skytrain pertama untuk Bandara Soekarno-Hatta ini menggunakan roda, bukan berbasis rel.

Baca: Kereta Bandara dan Kereta Tanpa Awak di Soekarno-Hatta Siap Digunakan

"Untuk kereta kami ini memang menggunakan roda. Teknologinya ini automated guided transit, memang masih menggunakan roda namun berjalan secara otomatis dengan sinyal-sinyal elektris," kata Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada Kompas.com, Senin siang.

Teknologi automated guided transit atau AGT merupakan kendaraan pengangkut tanpa pengemudi yang terdiri dari beberapa unit dan dijadikan satu rangkaian.

AGT juga menggunakan roda yang berjalan di atas jalur beton, dengan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton.

Dokumentasi PT Angkasa Pura II Tampak salah satu gerbong dari skytrain yang akan digunakan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pertengahan tahun 2017. Skytrain dioperasikan untuk mengakomodasi perpindahan penumpang dari satu terminal ke terminal lainnya.
Yado menjelaskan, pihaknya belum diizinkan membuka dan melihat ke dalam unit skytrain karena belum serah-terima dengan pihak ketiga selaku penyedia skytrain.

Proses serah-terima akan dilaksanakan dalam waktu dekat sekaligus dengan uji coba skytrain dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya.

"Akan ada yang namanya commissioning, memastikan semuanya siap sebelum skytrain beroperasi secara penuh pada semester dua tahun ini. Kira-kira bisa sebulan proses commissioning," tutur Yado.

Baca: Skytrain Mulai Dipasang di Bandara Soekarno-Hatta

Adapun pada Juni 2017, skytrain ditargetkan beroperasi menggunakan satu train set yang terdiri dari dua kereta.

Kapasitas total satu train set itu dapat menampung 176 orang untuk perpindahan penumpang pesawat atau pengunjung bandara dari Terminal 2 ke Terminal 3 maupun sebaliknya.

Selang dua bulan setelahnya, yakni pada Agustus 2017, tiga train set akan dioperasikan penuh dengan kapasitas angkut 528 orang.

Tiga train set ini akan menghubungkan semua terminal, mulai dari Terminal 1, 2, 3, serta integrated building yang difungsikan sebagai pertemuan berbagai moda transportasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Headway skytrain di tiap terminal ditargetkan maksimal lima menit. Sedangkan waktu tempuh skytrain dari Terminal 1 menuju integrated building ke Terminal 2, dan Terminal 3 ditetapkan sekitar tujuh menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com