JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi di Jakarta dilaporkan meningkat selama Mei 2017 dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir Juli, tepatnya saat menjelang hari raya Idul Fitri.
Untuk meminimalisasi inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni Joewono mengatakan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meminimalisasi inflasi, yakni pemenuhan pasokan melalui BUMD bidang pangan.
"Cara ini akan terus dilakukan demi menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan di DKI Ibu Kota," kata Doni melalui keterangan tertulis, Jumat (2/6/2017).
(baca: Masuk Awal Ramadhan, Inflasi di Jakarta Meningkat)
Selain itu, kata Doni, cara yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan pasar murah dan inspeksi mendadak untuk mencegah penimbunan bahan pangan, serta penggunaan mesin controlled atmosphere storage (CAS) sebagai buffer stock komoditas hortikultura yang akan membantu menahan gejolak harga, terutama bawang merah dan cabai merah.
"Dengan berbagai upaya tersebut Jakarta akan siap melayani kebutuhan pangan pokok masyarakat selama bulan Ramadhan dan lebaran secara cukup dalam kuantitas, terjaga kualitasnya dan terjangkau harganya," ucap Doni.