Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Angkutan Umum pada Mudik 2017 Diprediksi Menurun

Kompas.com - 14/06/2017, 11:55 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memprediksi jumlah warga yang menggunakan angkutan umum pada mudik Lebaran 2017 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Djarot menyebut penurunan pengguna angkutan umum itu mencapai sekitar 2,11 persen.

"Prediksi penggunaan angkutan umum turun sekitar 2,11 persen dari 4,42 juta penumpang tahun 2016 menjadi 4,32 juta penumpang pada 2017," ujar Djarot, saat apel pengendalian arus mudik dan arus balik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2017).

(baca: Kapolda Metro: Tak Ada Kendala di Tol Jakarta-Tangerang Jelang Mudik)

Sebaliknya, kata Djarot, jumlah warga pengguna kendaraan pribadi pada Lebaran 2017 diperkirakan meningkat 13,92 persen.

"Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 3,06 juta kendaraan roda 4 meninggalkan Jakarta pada 2016 dan ada kecenderungan meningkat menjadi 3,48 juta di tahun 2017," kata Djarot.

Sementara itu, jumlah kendaraan roda 2 atau sepeda motor yang digunakan untuk mudik pada 2016 sebanyak 5,14 juta dan diperkirakan meningkat pada 2017 menjadi 6,07 juta.

Peningkatan jumlah pengguna sepeda motor untuk mudik tersebut mencapai 18,18 persen.

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan menyosialisasikan mudik menggunakan angkutan umum untuk mengurangi jumlah warga yang mudik menggunakan sepeda motor.

"Menyosialisasikan kepada masyarakat agar pulang mudik melalui terminal karena setiap kendaraan yang berangkat dari terminal pasti dilakukan pengecekan oleh personel penguji kendaraan bermotor," ucap Djarot.

(baca: Beda Pemprov DKI, Pemkot Bekasi, dan Pemkot Depok soal Mobil Dinas untuk Mudik)

Djarot meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta, TNI, Polri, hingga perusahaan otobus (PO) siap untuk melayani pemudik, baik yang akan meninggalkan Jakarta maupun kembali ke Jakarta nantinya.

Kompas TV Total keseluruhan ada 19 juta orang yang akan melakukan mudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com