Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Parkir Stasiun Dianggap Kemahalan, Apa Kata Warga?

Kompas.com - 15/06/2017, 14:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai tarif parkir di stasiun yang berlaku saat ini terlampau mahal.

Pada Kamis (15/6/2017), Kompas.com menemui sejumlah penumpang KRL commuter line yang selama ini menjadi pengguna jasa parkir di Stasiun Pondok Cina, Depok.

Apa tanggapan mereka mengenai pendapat MTI? Salah seorang pengguna motor, Reynaldi mengaku tak keberatan dengan tarif parkir yang berlaku saat ini.

Sebab setiap harinya ia memarkirkan kendaraannya itu dalam jangka waktu yang lama, yakni dari 08.00-22.00 atau 23.00.

Saat ini, tarif parkir motor di stasiun kereta Rp 2.000 untuk satu jam pertama, ditambah Rp 1.000 untuk satu jam berikutnya, kemudian setelah tiga jam, tarifnya menjadi Rp 8.000 untuk seharian. Reynaldi menilai tarif tersebut masih terjangkau.

"Kalau nginap juga segitu, flat," ujar dia.

Baca: Masak Tarif Parkir di Stasiun Lebih Mahal dari Ongkos Naik Kereta?

Hal yang sama juga dilontarkan pengguna motor lainnya, Ricky. Seperti Reynaldi, ia juga mengaku tak keberatan dengan tarif saat ini karena setiap harinya memarkirkan kendaraannya dalam waktu yang lama.

"Biasa saya dari jam 10.00 sampai jam 10 (22.00) lho," kata Ricky.

Pendapat berbeda dilontarkan pengguna mobil, Cahyo. Ia menilai tarif parkir mobil di stasiun yang berlaku saat ini terlampau mahal.

Cahyo berharap agar tarif parkir mobil bisa diturunkan dari yang ada saat ini. Saat ini, tarif parkir motor di stasiun kereta Rp 5.000 untuk satu jam pertama, ditambah Rp 3.000 untuk satu jam berikutnya, kemudian setelah tiga jam, tarifnya menjadi Rp 17.000 untuk seharian.

"Kalau bisa diturunkan lagi agar tidak terlalu tinggi," kata Cahyo.

Presidium MTI Muslich Zainal Asikin sebelumnya mengatakan, tarif parkir motor yang kini diberlakukan di stasiun belum cukup memicu orang untuk berpindah dari naik motor ke KRL commuter line.

Sebab selain lebih mahal dari biaya naik KRL, biaya parkir motor juga tidak lebih murah dengan ongkos bahan bakar dari motor itu sendiri.

"Pas dia mau parkir, ternyata mahal. Jadi mending dipakai aja motornya sampai ke kota," kata Muslich dalam acara diskusi bertema "kemacetan sehubungan dengan konstruksi infrastruktur transportasi" di Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Menurut Muslih, lahan parkir di stasiun kereta seharusnya bukan berfungsi untuk profit. Melainkan untuk memicu pengguna kendaraan pribadi, khususnya motor, memarkirkan kendaraannya di lokasi itu.

Namun ia menganggap hal itu tak akan terjadi selama tarif parkir motor masih mahal.

"Orang taruh motor di sana, ongkosnya murah. Dia naik kereta. Tapi Rp 8000 kan terlalu mahal. Masa parkir dengan biaya naik kereta lebih mahal parkir," ujar dia.

Tarif KRL commuter line yang berlaku saat ini adalah Rp 3.000 untuk 1-25 kilometer pertama. Kemudian, pada 10 kilometer berikutnya dan kelipatan, tarif yang dikenakan sebesar Rp 1.000.

Kompas TV Kementerian PUPR kini mulai mempersiapkan infrastruktur penunjang bagi para pemudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com