JAKARTA, KOMPAS.com - Paspor menjadi dokumen wajib yang harus dimiliki siapapun yang ingin bepergian ke luar negeri. Setiap lima tahun, paspor pribadi harus dilakukan pembaruan karena habis masa berlakunya.
Pada Jumat (16/6/2017), Kompas.com mencoba mengurus sendiri paspor yang akan habis masa berlakunya. Mengurus paspor yang diperpanjang tidak berbeda dengan mengurus pembuatan paspor untuk pertama kali.
Apa saja yang harus dipersiapkan?
Pemohon wajib datang sendiri ke kantor imigrasi, kali ini saya coba ke Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur di Cipinang pada pukul 08.00 WIB.
Saya menyiapkan beberapa dokumen sebagai syarat, KTP DKI yang masih berlaku, kartu keluarga yang masih berlaku, surat nikah (jika sudah menikah), akta kelahiran, ijazah terakhir, dan paspor lama.
Dokumen-dokumen tersebut saya bawa bersama dengan fotokopi masing-masing dan saya masukkan dalam satu bundel.
Kemudian, saya datang ke meja pengajuan paspor, jangan lupa membawa pulpen bertinta hitam untuk mengisi dokumen. Bawa juga materai Rp 6.000 sebagai persyaratan di surat pernyataan.
Saya langsung mengambil lembaran form pengajuan paspor dan surat pernyataan yang sudah disediakan petugas di meja.
Setelah mendapatkan lembaran tersebut saya mengantre. Untuk menghemat waktu, sembari menunggu antrean saya isi lembar formulir dan surat pernyataan tersebut.
Proses menunggu antrean untuk mendapatkan nomor tidak terlalu lama, sekitar 20 menit. Saat itu kursi antrean memang terlihat cukup padat hinga bagian belakang.
Petugas juga terlihat membantu pemohon, mereka melakukan pengecekan jika ada kesalahan dalam penulisan atau kelengkapan dokumen.
Adapun pelayanan pembuatan paspor dibuka mulai pukul 07.30 hingga 10.00.
Setelah saya mendapat nomor antrean yang terkomputerisasi, saya menuju ke lantai 2 untuk proses pengajuan paspor. Di ruangan tersebut cukup ramai, mungkin karena proses di sini lebih lama ketimbang saat mendapatkan nomor tadi.
Di ruangan pembuatan paspor, ada juga area bermain untuk anak. Karena itu, tidak jarang terdengar suara anak bermain ataupun tangisan bayi.