Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Petugas "Wrapping" di Bandara Soekarno-Hatta Kebanjiran Order

Kompas.com - 22/06/2017, 14:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas jasa wrapping di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta mengaku lebih banyak melayani permintaan dari calon penumpang pada musim libur Lebaran 2017. Adapun penumpang di bandara tersebut meningkat sejak beberapa hari lalu.

Dalam sehari, petugas di satu titik bisa menangani ratusan permintaan wrapping tas atau koper dari tiap calon penumpang. Para penumpang umumnya ingin kopers atau tas mereka dibungkus plastik agar lebih aman.

"Kalau dihitung-hitung, rata-rata sehari bisa sampai 700 (orang) yang minta wrapping," kata seorang petugas wrapping, Endang, kepada Kompas.com, di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/6/2017) siang.

Menurut Endang, pada hari-hari biasa, permintaan jasa wrapping tidak sampai 400 orang sehari. Sementara untuk siang ini, Endang dan beberapa rekannya nampak sibuk melayani antrean penumpang yang hendak menggunakan jasa wrapping.

Seorang penumpang, Teguh, mengaku selalu meminta tas dan kopernya untuk di-wrapping setiap bepergian dengan pesawat terbang. Teguh mengaku kini selalu menggunakan jasa wrapping setelah koper atau tasnya pernah dirusak dan barang berharga di dalamnya diambil.

"Saya selalu pakai wrapping. Keluar uang sedikit tapi barang yang penting aman," tutur Teguh, pada saat bersamaan yang tengah bersiap untuk mudik ke Surabaya.

(baca: Bandara Soekarno-Hatta Sediakan Layanan "Self Check In" untuk Pemudik)

Jasa wrapping tas dan koper tersedia di beberapa sudut sekitar area check in tiap terminal di Bandara Soekarno-Hatta, dengan tarif Rp 50.000 untuk satu kali wrapping. Rata-rata calon penumpang meminta wrapping untuk koper mereka, sedangkan yang membawa kardus sebagian besar sudah dibungkus dengan pelapis tersendiri oleh pemiliknya.

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho sebelumnya mengungkapkan, puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta diprediksi jatuh pada H-2 (23/6/2017) dan H-1 (24/6/2017) Lebaran. Perhitungan untuk Lebaran jatuh pada hari Minggu (25/6/2017).

Kompas TV Penumpang Diminta Manfaatkan Fasilitas “Self Check In’


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com