Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Hermansyah

Kompas.com - 11/07/2017, 06:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Nasional (Komnas HAM) Manager Nasution meminta pihak kepolisian untuk serius mengusut kasus penyerangan terhadap Hermansyah.

Adapun Hermansyah merupakan ahli IT yang menjadi korban penyerangan di Tol Jagorawi pada Minggu (9/7/2017).

(Baca juga: Polisi Tegaskan Dugaan Awal Pengeroyokan Hermansyah adalah Insiden di Jalanan)

Ditemui usai menjenguk Hermansyah di RSPAD, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017), Manager mengatakan, kasus Hermansyah menyita perhatian publik.

Itulah mengapa menurut dia polisi berkewajiban untuk menyelesaikan kasus itu hingga tuntas.

Manager menilai, pengungkapan kasus harusnya bisa diselesaikan dengan sejumlah bantuan seperti kamera CCTV yang dipasang di Tol Jagorawi.

Ia mengatakan, jika dalam waktu dekat kasus tersebut sulit diungkap, maka ada kemungkinan bahwa kasus yang dialami Hermansyah bukan merupakan kasus biasa.

"Maka kami minta kepolisian mengusut kasus secara tuntas tidak hanya berhenti kepada siapa pelakunya, tetapi siapa aktor di belakang itu dan motifnya. Ini penting untuk memastikan kehadiran negara hadir untuk menunaikan kewajiban kostitusional," ujar Manager.

(Baca juga: Komnas HAM Sebut Penyerangan Hermansyah Bukan Peristiwa Biasa)

Komnas HAM meminta agar tidak ada pihak yang menyimpulkan penyebab penyerangan itu sebelum mendapatkan hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

"Apakah ini murni kriminal biasa atau tidak, kami beri kesempatan polisi. Jangan membuat kesimpulan dulu," ujar Manager.

Akibat penyerangan itu, Hermansyah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Sebelum dipindahkan ke RSPAD, Hermansyah mendapat perawatan di Rumah Sakit Hermina, Depok.

Kompas TV Bersenggolan Mobil, Pakar Telematika ITB Dibacok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com