Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Minta Penerimaan Siswa Utamakan Warga Sekitar Sekolah

Kompas.com - 11/07/2017, 16:51 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.comWali Kota Bekasi Rahmat Effendi menekankan dalam penerimaan siswa baru hal yang terpenting adalah mengutamakan warga yang berada di sekitar lingkungan sekolah.

"Yang penting sekarang ini anak-anak yang dekat dengan lingkungan sekolah itu bisa diterima untuk sekolah," ujar Rahmat saat melakukan sidak ke SMKN 2 Kota Bekasi, Ciketing Udik, Bantargebang Kota Bekasi, Selasa (11/7/2017).

Ia menjelaskan, jika sekolah mementingkan atau menerima hanya siswa yang berprestasi, maka harus melihat juga keadaan lingkungan sekitar sekolah. Sebab, masih banyak warga yang belum diterima sekolah.

"Kalau dilihat prestasinya di kampung gini, sarana dan prasarananya enggak ada. Gimana (siswa) bisa berprestasi. Jadi ngenes kalau di lingkungan, di zonasi mereka tidak bisa masuk di sekolah negeri," kata Rahmat.

Rahmat mengimbau agar jalur zonasi atau warga sekitar yang ingin mendaftar sekolah lebih diutamakan. Sebab, SMA dan SMK di Kota Bekasi, kata Rahmat, telah dibangun menggunakan pajak rakyat Kota Bekasi selama berpuluh-puluh tahun.

Baca: Wali Kota Bekasi: Banyak Siswa di Kota Bekasi yang Belum Tertampung

Ia menegaskan, esensi dibangunnya SMKN 2 Kota Bekasi ini adalah dibuka untuk masyarakat Kecamatan Bantargebang.

"(Siswa yang diterima seharusnya) yang aspek domisilinya di sini bukan yang tinggal di kabupaten lain," kata Rahmat.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan sidak ke SMKN 2 Kota Bekasi berkaitan pada Senin (10/7/2017) kemarin beberapa warga sekitar demo perihal penerimaan siswa baru, pada Selasa (11/7/2017). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan sidak ke SMKN 2 Kota Bekasi berkaitan pada Senin (10/7/2017) kemarin beberapa warga sekitar demo perihal penerimaan siswa baru, pada Selasa (11/7/2017).
Adapun letak SMKN 2 Kota Bekasi ini berbatasan dengan kabupaten lain, seperti Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi.

Untuk penerimaan siswa dari kabupaten lain, kata Rahmat, kuotanya sebesar 2,5 persen. Sehingga warga yang berada di sekitar sekolah memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima di sekolah tersebut.

Kompas TV Tol Becakayu Beroperasi 18 Juni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com