Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Tambora Resah

Kompas.com - 16/02/2009, 22:09 WIB

JAKARTA, SENIN - Sejak beberapa minggu terakhir ini warga rumah susun (rusun) Tambora I dan Tambora II Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, resah. Sebab, bangunan yang telah ditempati selama puluhan tahun tersebut akan diremajakan. Mereka khawatir setelah diremajakan harga sewa akan menjadi mahal.

Harga sewa di rusun tersebut selama ini bervariasi. Untuk lantai empat sebesar Rp 53 ribu per bulan, lantai tiga Rp 58 ribu per bulan, lantai dua Rp 64 ribu per bulan dan lantai dasar Rp 70 ribu per bulan. Sedangkan untuk fasilitas air dan listrik warga digratiskan. "Akhir tahun 2009 harus dikosongkan, entah saya harus pindah ke mana? Karena anak saja juga harus dipindahkan," ujar Sanib, warga Tambora I, Senin (16/2).
          
Hal senada dikatakan Ketua RW 011 Kelurahan Angke, Deden yang juga penjaga lokasi Rusun Tambora I dan II. Menurutnya, sudah sejak setahun lalu berita tentang peremajaan rusun ini beredar di penghuni. Namun, keresahan ini memuncak secak beberapa minggu terakhir ini. Dan jika peremajaan ini terjadi, penghuni yang harus pindah sekitar 600 kepala keluarga (KK). Mereka menempati 498 unit dari 4 blok dengan tipe 18. "Rencana akhir tahun 2009 memang akan dibongkar," katanya.

Rusun ini dibangun kali pertama oleh Pemda DKI Jakarta tahun 1983 secara sederhana berdinding batako tanpa diplester. Selain itu, pipa limbah air kotor hanya menggunakan pipa paralon, sehingga sering bocor dan merembes ke lantai di bagian bawahnya dari lantai empat sampai lantai dasar serta menimbulkan bau tak sedap.
         
Fasilitas untuk ke lantai atas masih menggunakan anak tangga, bukanya lift, sehingga jika aliran listrik padam, penghuni harus mengangkut air dari lantai bawah ke atas dan membasahi bagian lantai lain.

Di kawasan tersebut juga ada dua blok lagi, yaitu Rusun Tambora III yang dibangun tahun 1993. Bangunan ini terdiri dari 240 unit yaitu tipe 18 dan tipe 21. Kemudian Rusun Tambora IV terdiri atas 2 blok sebanyak 180 unit tipe 21. Kedua blok ini juga kondisinya juga sama parah.

Lurah Angke, Djaharuddin, ketika dikonfirmasi, mengaku telah mendengar rencana peremajaan rumah susun tersebut. Namun dirinya, tidak tahu kapan rencana itu dilaksanakan. "Jika benar terjadi, pemerintah pasti akan memprioritaskan penghuni untuk kembali menempati rusun tersebut jika telah diremajakan," janjinya.

Sementara itu, terkait rencana peremajaan Rusun Tambora, Kasudin Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah Jakarta Barat, Edy Marlan, mengaku belum tahu. "Saya belum tahu, karena peremajaan rusun kewenangan dari provinsi," jawabnya singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com