Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Sepeda, "Terimpit" di Antara Rintik Hujan...

Kompas.com - 18/11/2009, 09:35 WIB

KOMPAS.com — Si'ip memilih berteduh di halte bus tepat di depan Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta Pusat, Rabu (18/11) pagi. Dengan sepeda ontel Phoenix andalannya, ia hanya mampu memandang kerumunan karyawan yang tampak menyemut dari arah Stasiun Kota.

"Kalau hujan begini, saya mending ngalah. Enggak bakal ada yang mau naik ojek sepeda," kata Si'ip saat berbincang dengan Kompas.com, pagi ini.

Ya, Si'ip adalah satu dari puluhan ojek sepeda yang selalu mangkal di kawasan Kota. Musim hujan yang mulai datang cukup merisaukan pria asal Kebumen, Jawa Tengah, ini. Bagaimana tidak, sejak busway beroperasi dan maraknya ojek motor, ojek sepeda semakin terpinggirkan. Pada musim hujan, pemasukan Si'ip tak lebih dari Rp 20.000.

"Dulu, sebelum ada busway, ojek motor belum banyak, sehari bisa dapet Rp 50.000-an. Sekarang, Rp 20.000 juga udah lumayan. Dulu banyak langganan, sekarang enggak ada. Di kampung bingung, di Jakarta bingung. Kalau enggak kuat iman, bisa stres," ujar Si'ip.

Pemasukan itu didapatnya dari hasil mangkal mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00. Sebuah payung yang diikatkan di sepeda menjadi salah satu "penyelamat" Si'ip. "Kalau ada penumpang yang mau berbasah-basah sedikit, ya pakai payung ini. Saya yang basah, ha-ha-ha," ceritanya sambil tertawa.

Pengojek sepeda lainnya, Syarif, juga mengisahkan hal yang sama. Bapak tiga anak ini mengaku susah hati jika hujan turun pada pagi hari. Matahari yang bersembunyi juga menyembunyikan keceriaan hatinya. "Kalau bisa minta sama Tuhan, hujannya jangan pagi-pagi deh. Soalnya, konsumen yang banyak itu pagi. Namun, saya tetap bersyukur kok, Mbak. Rezeki itu pasti ada aja, saya percaya," kata Syarif sambil tersenyum.

Perantau asal Kutoarjo ini menambahkan, ia memercayai bahwa Sang Pencipta telah mengatur puncak rezeki bagi manusia. "Sekarang, saatnya ojek payung yang menangguk pendapatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com