JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pembobolan ATM membuat pihak pengelola bank harus melakukan pengamanan ekstra. Dalam waktu dekat Polri akan memperkenalkan teknik pengamanan ATM dengan tambahan alat pemindai sidik jari.
"Dalam waktu dekat, mungkin besok atau lusa, kami akan demonstrasikan suatu alat pengaman bagi ATM yang akan dilakukan di seluruh Indonesia dengan menggunakan biometrik fingerprint scanner," kata Kabareskrim Komjen Ito Sumardi, Rabu (27/1/2010) di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Alat berupa pemindai sidik jari tersebut, kata Ito, sudah lebih dulu digunakan di negara-negara maju seperti di Amerika dan Eropa. Dengan alat tersebut, kata Ito, akan mencegah pembobolan ATM karena pelaku tidak bisa melakukan transaksi tanpa ada identifikasi identitas dirinya melalui sidik jari.
Ia juga mengatakan sudah melakukan konfirmasi dengan pihak bank mengenai rencana tersebut. Ia menilai penyebab kasus pembobolan ATM yang terjadi belakangan ini adalah lemahnya sistem pengamanan.
Alat tersebut, kata Ito, merupakan bagian terpisah dari mesin ATM itu sendiri sehingga perlu dilakukan pemasangan alat pada mesin ATM. Ia mengatakan, penggagas dari penggunaan alat tersebut adalah Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), sementara yang akan mempersiapkan adalah salah satu vendornya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.