Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Hati-hati Melintasi Taman Lawang!

Kompas.com - 04/05/2010, 07:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah tiga pria yang diganggu para waria ketika melintasi kawasan Taman Lawang, Jakarta Pusat, di bawah ini mungkin bukanlah barang baru. Namun, anggaplah kisah ini sebagai pengingat agar kita selalu berhati-hati dan waspada ketika melintasi kawasan remang-remang tersebut, khususnya pada malam hari.

Awalnya saya tidak pernah merasa khawatir tiap kali harus melintas di Jalan Blora, Jakarta Pusat. Namun, sebuah peristiwa yang amat mengejutkan pada Sabtu (1/5/2010) subuh membuat saya berpikir tujuh kali jika ingin melintasi kawasan itu pada saat-saat sepi.

Saat itu hari masih gelap meski pagi sebentar lagi menjelang. Taksi yang saya tumpangi melintas di Jalan Blora. Pintu sengaja tidak saya kunci dan jendela pun sengaja saya buka justru dengan alasan keamanan kalau-kalau terjadi sesuatu pada saya di dalam taksi. Namun, justru karena pintu tidak terkunci dan jendela terbuka itulah perjalanan saya malah tidak aman.

Ketika melintasi kawasan Taman Lawang, taksi saya diadang oleh waria. Dia langsung mendekati kap depan taksi dan memamerkan bagian tubuh artifisialnya bagian atas. Waria itu begitu atraktif. Tubuhnya yang tinggi besar merangkak naik ke kap depan dan mengancam mematahkan wiper kaca jika saya tidak memberikan sejumlah uang.

Kejadiannya begitu tiba-tiba. Sekian detik saya sempat tercenung sebelum akhirnya dengan kesadaran yang masih terbata-bata saya menyodorkan satu lembar Rp 10.000 agar dia tidak mematahkan wiper taksi. Tadinya dia sempat meminta Rp 50.000.

Waria tersebut sempat marah dan membuka paksa pintu taksi. Beruntung, sopir taksi bertindak cepat. Pedal gas diinjak dalam-dalam saat waria tersebut turun dari kap depan mobil.

Saya tidak sendiri mengalami peristiwa yang nyaris membuat jantung copot ini. Kisah serupa pernah dialami Mario (30), seorang pekerja swasta di kawasan Jakarta Selatan. Dikisahkan, saat itu ia dan seorang pria berkebangsaan asing tengah melewati kawasan Taman Lawang dengan menggunakan taksi saat malam hari. Taksi yang dinaikinya dalam keadaan tak terkunci.

"Tiba-tiba, ada dua waria yang masuk ke dalam taksi saya. Satu orang langsung duduk di pangkuan saya di kursi depan. Satu orang lagi masuk ke kursi belakang," tuturnya.

Kedua waria tersebut bersikeras memberikan layanan seks di dalam taksi tersebut. Walaupun mereka berdua menolaknya, dua orang waria tersebut enggan untuk turun. "Akhirnya, mereka berdua baru turun ketika sopir mengarahkan taksi ke kantor polisi Taman Suropati," kenangnya.

Hal yang sama juga menimpa Budi (27), seorang karyawan swasta di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Saat itu, seorang waria naik ke atas kap mobil depan dan menari tanpa busana. Usai menari, waria tersebut memaksanya memberikan sejumlah uang. "Akhirnya, saya berikan Rp 30.000 agar saya dan teman-teman bisa jalan," katanya.

Namun, ada pula pengendara yang bebas gangguan ketika melintasi daerah tersebut pada malam hari. Hal ini, misalnya, dikatakan Franky, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. "Saya puluhan kali lewat Taman Lawang pas malam-malam dan sepi. Aman-aman saja," ujarnya.

Menanggapi peristiwa ini, Kepala Pos Polisi Latuharhari Ajun Komisaris Indri mengatakan, pihaknya beberapa kali menerima laporan soal aksi penghadangan tersebut. Namun, angka pelaporan tersebut minim. "Bulan lalu belum ada laporan. Setiap bulan sekitar 1-2 laporan," ujarnya.

Indri mengatakan, pihaknya terus berpatroli rutin di sekitar Latuharhari, termasuk kawasan Taman Lawang, guna menekan angka tersebut. Indri, yang baru satu bulan menjabat sebagai Kapospol Latuharhari, mengaku belum memiliki data soal kasus ini. Indri pun meminta para pengendara agar berhati-hati ketika melewati kawasan tersebut. Ia mengimbau agar pintu kendaraan terkunci dan kaca jendela tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com