Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 12 Orang yang Ditangkap Densus 88

Kompas.com - 08/05/2010, 20:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus 88 Markas Besar Polri menangkap selusin orang dari beberapa tempat di Jakarta, tetapi hingga kini belum membeberkan dasar sangkaannya kepada publik. 

Itu sebabnya Tim Pembela Muslim (TPM) yang mendapat mandat untuk mendampingi mereka bakal mengadukan masalah ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. TPM bersama beberapa anggota keluarga sudah berusaha menanyakan kepada Wakil Kepala Densus 88 Komisaris Besar Syafii, kemarin. Kepala Densus 88 Tito Karnavian, menurut kabar yang TPM dengar, masih berada di Australia.

TPM hanya dijanjikan akan dipertemukan dengan Tito Karnavian pada Senin (10/5/2010) mendatang. Namun, jika pada Senin mendatang meleset, TPM memilih melaporkan ke Komnas HAM karena sebagian dari yang ditangkap itu ada yang anaknya masih kecil-kecil.

"Tadi kebetulah ada anak dari sepasang suami istri yang ikut kami, tetapi sudah pulang. Anak keduanya delapan tahun dan sudah dua hari mencari terus orangtuanya," kata Muanas, koordinator TPM Jakarta.

Sementara itu, Densus 88 hingga kini juga belum merilis secara resmi identitas 12 orang yang ditangkap itu. Berikut daftar nama orang yang ditangkap Densus 88.

1. Andriansyah, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
2. Solehudin, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
3. Yanto Abdillah, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
4. Ustaz Mahali atau Mahali Abdul Jabal, anggota Jamaah Anshar Tauhid, seorang guru, ditangkap di Pejaten Barat.
5. Agus, anggota Jamaah Anshar Tauhid, di Pejaten Barat.
6. Firman Firdaus, anggota Jamaah Anshar Tauhid, mahasiswa, di Pejaten Barat.
7. Untung, anggota Jamaah Anshar Tauhid.
8. Syarif Usman, dokter, ditangkap di Menteng.
9. Hariyadi Usman, wiraswasta, ditangkap di Bekasi.
10. Hening Pujiati, ibu rumah tangga, ditangkap di Bekasi.
11. Abdullah, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
12. Nanang Purwoko, belum diketahui lokasi penangkapannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com